Para
pembaca yang budiman, tidak diragukan lagi bahwa Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam adalah manusia terbaik yang Alloh utus untuk umat ini. Peri kehidupan
beliau adalah teladan bagi kaum muslimin. Alloh menegaskan hal ini dalam
firman-Nya :
“Sesungguhnya pada diri
Rosululloh ada teladan yang baik bagimu” (QS Al-Ahzab: 21).
Oleh
karena itu selayaknya bagi seorang muslim untuk mencontoh perikehidupan beliau
dan berusaha untuk melaksanakan apapun yang diwasiatkan oleh beliau, sehingga
bisa menjadi seorang muslim yang kaffah. Diantara yang memuat wasiat beliau
adalah sabdanya :
“Bertakwalah
kepada Alloh dimanapun kamu berada, ikutilah perbuatan-perbuatan buruk itu
dengan perbuatan yang baik, niscaya ia dapat menghapuskan (dosa) perbuatan
buruk tersebut, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” (HR.Tirmidzi).
Makna Hadits
Wasiat pertama : Takwa
Beliau
memerintahkan kita agar bertakwa kepada Alloh dalam segala kondisi, tempat dan
waktu baik dalam keadaan sendirian maupun dihadapan orang banyak, karena
Alloh selalu mengawasi kita disemua perbuatan maupun ucapan yang kita lakukan.
Begitu pentingnya kalimat ini, sehingga hampir setiap khutbah yang beliau
sampaikan kepada para sahabat, beliau memulainya dengan mengingatkan para
sahabat untuk bertakwa.
Untuk
mendapatkan ketakwaan, seorang muslim harus berusaha untuk melaksanakan
perintah-perintah Alloh dan menjauhi segala larangan-Nya. Tidak hanya itu, doa
pun harus senantiasa didengungkan, agar mendapatkan ketetapan dalam meraih
ketakwaan. Dalam sebuah hadits Rosululloh mengajarkan sebuah doa untuk bisa
mencapai ketakwaan.
“Ya Alloh
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, ‘afaf (menjauhkan dari
hal-hal yang tidak baik ), dan kecukupan”( HR.Muslim ).
Diantara
keutamaan orang yang bertakwa adalah :
Takwa
dapat membuahkan kebahagiaan untuk menggapai surga.
Takwa
merupakan pembuka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi, sebagaimana
disebut dalam surat Al-A’rof :96.
Takwa
salah satu solusi dari segala kesulitan dan kesempitan, bahkan untuk orang yang
bertakwa Alloh akan menggiring kepada rizki yang tidak disangka-sangka dan
tidak terlintas dalam hatinya (lihat surat Ath-Tholaq: 2-3)
Takwa
salah satu sebab untuk mendapatkan kemudahan dalam urusan (Lihat surat
Ath-Tholaq : 4), dan masih banyak lagi keutamaannya yang tidak bisa disebutkan
disini.
Wasiat kedua : Mengikuti perbuatan yang buruk dengan perbuatan yang baik
Para
pembaca yang budiman, potongan kedua dari hadits di atas menunjukkan bahwa
kadang-kadang seorang hamba melakukan suatu kelalaian. Bilamana hal itu
terjadi, maka hendaknya ia segera mengerjakan amal sholih karena amal sholih
dapat menghapus kesalahan yang telah ia kerjakan. Alloh berfirman yang artinya : Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).
Tapi
perlu diperhatikan bahwasanya amal sholih dapat menghapuskan dosa-dosa kecil
saja, karena dosa besar hanya bisa diampuni dengan taubat. Bahkan sebagian
ulama memperketat lagi dan mengatakan bahwa menjauhkan diri dari dosa-dosa
besar merupakan syarat dalam penghapusan dosa-dosa kecil. Sebab, jika amal
sholih tersebut dapat menghapuskan dosa-dosa besar maupun kecil maka taubat
menjadi tidak diperlukan lagi, padahal sebagaimana yang kita ketahui bahwa
taubat itu wajib; dan jika dikatakan hal tersebut wajib, maka harus
dilaksanakan dengan niat yang bulat.
Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam pernah bersabda :
“Sholat yang
lima waktu, dari jum’at ke jum’at berikutnya, dan dari romadon ke
romadhon berikutnya merupakan penghapus dosa-dosa diantaranya jika dia
menjauhkan diri dari dosa-dosa besar” (HR. Muslim)
Wasiat ketiga : Akhlak yang baik terhadap manusia
Selain
ibadah yang merupakan hubungan manusia dengan Alloh, manusia juga terhubung
dengan manusia yang lainnya. Dalam khazanah keislaman, hal ini disebut dengan
hablun minannas. Akhlak yang baik adalah perekat hubungan antara manusia.
Begitu pentingnya akhlak yang baik, sehingga Rosulullohshollallohu
‘alaihi wasallam mengaitkannya dengan surga. Suatu ketika beliau
ditanya oleh para sahabat :“Apakah yang paling banyak memasukkan manusia
kedalam surga?” beliau shollallohu ‘alaihi wasallammenjawab:
“bertakwa
kepada Alloh dan berakhlak yang baik” (HR At-Tirmidzi)
Untuk
lebih mengetahui definisi “husnul khuluq” marilah kita lihat beberapa
perkataan para ulama tentang hal tersebut, antara lain :
Imam
Ahmad bin Hambal berkata yang artinya : “husnul khuluq
adalah hendaknya kamu mampu menahan marah dan janganlah kamu iri dengki”
Abdulloh
bin Mubarok, salah seorang Tabiut Tabi’in berkata :
“khusnul khuluq
adalah bermuka seri, memberi yang terbaik ( baik ucapan maupun perbuatan ) dan
menjauhkan diri dari mengganggu ( kepada orang lain baik ucapan maupun
perbuatan ).
Dan
untuk mendapatkan akhlak yang mulia seorang muslim hendaknya mempelajari sejarah
kehidupan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, mencontoh dan meneladani
akhlak beliau karena beliaulah manusia dengan akhlak terbaik, sebagaimana Alloh
telah memuji beliau dalam firman-Nya :
“Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS Al-Qolam:4).
Penutup
Para
pembaca yang budiman, itulah wasiat agung yang disabdakan oleh Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam, dimana ketika seorang muslim mengamalkannya –insya Alloh- orang tersebut
akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Mudah-mudahan kita termasuk
kedalam golongan orang-orang yang Alloh mudahkan untuk mengamalkannya. Nas-alullah
attaufiq wassadad.
Penulis:
Abu Huurin
Artikel:
www.radioassunnah.com
0 komentar:
Posting Komentar