Ada beberapa tempat yang disukai para syaitan dimana
mereka banyak berada disana. Dengan memahami hal ini semoga kita bisa
menghindarinya dan tidak menjadikan rumah kita sebagai salah satu tempat
yang digemari syaithan.
Syaithan mungkin tidak selalu hadir dalam bentuk menakutkan
(seperti misalnya hantu, red), mereka bisa juga hadir sebagai penggoda yang
mengotori hati manusia, kemudian menjauhkan manusia dari agamanya.
Berikut ini beberapa diantaranya dikutip dari tulisan Asy Syaikh
Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam.
1. Tempat
buang air besar dan kecil
Dalam hadits Zaid bin Arqam radiyallohu ‘anhu, dan selainnya
yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al
Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam,
bersabda :
“ Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para
setan, pen), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC),
ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki
dan setan perempuan.”
Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat
buang hajat.
2. Lembah-lembah.
Sesungguhnya jin dan setan ditemukan di lembah-lembah dan tidak
ditemukan di pegunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah
dalam “Majmu Fatawa” (19/33) : “Lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka
lebih banyak ditemukan di lembah-lembah daripada di dataran tinggi.“
3. Tempat sampah dan kotoran.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam “Majmu
Fatawa” (19/41) :“(Para Setan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar
mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta pekuburan.“
4. Pekuburan.
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri radiyallohu ‘anhu
bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:
“ Permukaan bumi itu semuanya masjid (bisa dijadikan tempat untuk
shalat, pen) kecuali pekuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492), Tirmidzi (317), Ibnu Hibban
(1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana
yang disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (19/41) ketika berbicara tentang
tempat-tempat jin : “Pada pekuburan itu terdapat sarana menuju kesyirikan
sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para syaitan Lihat ucapan
beliau sebelumnya. Para syaitan menuntut orang yang hendak menjadi tukang sihir
untuk selalu tinggal di pekuburan. Dan disanalah para syaitan turun
mendatanginya dan tukang sihir itu bolak balik ke tempat ini. Para syaitan menuntutnya
untuk memakan sebagian orang-orang mati.
5. Tempat yang telah rusak dan kosong.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579)
dari Tsauban radiyallohu ‘anhu berkata : Rasulullah Shallallohu ‘alaihi
wasallam, berkata kepadaku :
“Janganlah kamu tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman karena
tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di kuburan.“
Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur
adalah tempat yang jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada seorang pun
yang lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang
disebutkan dalam “Majmu Fatawa” (19/40-41) ketika berbicara tentang jin : “Oleh
karena itu, (para syaitan) banyak ditemukan di tempat yang telah rusak dan
kosong.“
6. Lautan
Dalam hadits Jabir radiyallohu ‘anhu berkata : Bersabda
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam :
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan dalam
riwayat lain di atar airdan kemudian dia pun mengutus pasukannya. (HR. Muslim: 2813).
Dan juga datang dari hadits Abu Musa radiyallahu ‘anhu yang
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih. Sebagian
ulama menyebutkan bahwa lautan yang dimaksud adalah samudera “Al Haadi” karena
di sanalah tempat berkumpulnya semua benua.
7. Celah-celah di bukit.
Telah datang hadits Ibnu Sarjis radiyallohu ‘anhu dia berkata:
bersabda Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam :
“Janganlah salah seorang diantara kalian kencing di lubang…”
Mereka berkata kepada Qatadah: “Apa yang menyebabkan dibencinya
kencing di lubang?”, dia berkata : “Disebutkan bahwa itu adalah tempat
tinggalnya jin“. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29), An
Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama yang
membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjis radiyallohu
‘anhu,. Lihat ktab “Jami’ At Tahshiil.”
Hadits ini dishahihkan oleh Al Walid Al Allamah Al Wadi’i dalam
“Ash Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihain” (579).
8. Tempat-tempat kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan
Para setan ditemukan di setiap tempat yang di dalamnya manusia
melakukan kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan (misalnya candi-candi, makam
keramat, pohon atau lokasi yang dikeramatkan, rumah yang penghuninya
membebaskan minuman keras atau rokok atau zina, rumah yang dipenuhi patung dan
gambar-gambar makhluk hidup, rumah pelacuran, bar atau restoran yang menyajikan
minuman keras, dll, red). Tidaklah dilakukan kebid’ahan dan penyembahan kepada
selain Allah Subhaanahu wat’ala, kecuali syaitan memiliki andil yang cukup
besar di dalamnya dan terhadap para pelakunya.
9.Rumah-rumah yang di dalamnya dilakukan kemaksiatan
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalla, bersabda :
“Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya
terdapat anjing dan gambar.” (HR. Al
Bukhari: 3226 dan Muslim : 2106 dari hadits Abu Thalhah dan Aisyah Radhiyallahu
‘anhuma dan datang pula dari para sahabat yang lain).
Jika malaikat tidak masuk ke dalam rumah, maka syaitanlah yang
masuk adalah syaitan karena malaikat adalah tentara-tentara Allah Subhaanahu
wata’ala yang diutus untuk menjaga kaum mukminin dan menolak kemudharatan dari
mereka. Termasuk kebodohan adalah jika seorang muslim mengusir malaikat dari
rumahnya yang menyebabkan masuknya jin dan setan ke dalamnya. Maka makmurkanlah
rumah itu dengan dzikir kepada Allah Subhaanhu wata’ala, ibadah, dan membaca Al
Qur’an. Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai pekuburan
karena sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surat
Al Baqarah.” (HR.
Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan selainnya).
10.Pasar-pasar atau Pusat Perbelanjaan
Telah datang dari Salman radiyallohu ‘anhu, yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim (2451) dan selainnya berkata :
“Janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar jika
engkau mampu dan jangan pula menjadi orang paling terakhir yang keluar darinya
pasar karena pasar itu adalah tempat peperangan para syaitan dan disanalah ditancapkan
benderanya.”
Ucapan ini memiliki hukum marfu (disandarkan kepada Rasululla
Shallallohu ‘alaihi wasallam, pen). Yang dimaksud dengan tempat peperangan para
syaitan dan mereka menjadikan pasar sebagai tempat perang tersebut karena dia
mengalahkan mayoritas penghuninya disebabkan karena mereka lalai dari
dzikrullah dan gemar melakukan kemaksiatan.
Dan ucapannya “dan disanalah ditancapkan benderanya”,
merupakan isyarat ditemukannya para syaitan untuk mengadu domba sesama manusia.
Oleh karena itu, pasar (pasar tradisional, pusat perbelanjaan,
mall, supermarket, dll, red) merupakan tempat yang dibenci oleh Allah
Subhaanahu wata’ala (dalam arti tidak dilarang mengunjungi pasar apabila ada
keperluan, dan tidak baik menjadikan pasar atau mall sebagai tempat berkumpul
tanpa keperluan mendesak, red). Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Tempat yang paling disukai oleh Allah adalah masjid dan tempat
yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (671) dan selainnya
dari hadits Abu Hurairah radiyallohu ‘anhu. Demikianlah para setan berkumpul di
tempat-tempat yang di dalamnya gemar dilakukan perbuatan maksiat dan
kemungkaran.
11.Jin dan para setan berkeliaran di jalan-jalan dan
lorong-lorong.
Dalam hadits Riwayat Bukhari (3303) dan Muslim (2012) dari Jabir
radiyallohu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
“ Jika telah datang malam, maka cegahlah anak-anak kalian untuk
keluar karena sesungguhnya jin itu berkeliaran dan melakukan penculikan.
Matikan lentera di saat tidur karena sesungguhnya binatang fasik (tikus, pen)
itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar penghuni rumah tersebut“.
12. Tempat peristirahatan unta.
Dalam hadits Abdullah bin Mughaffal radiyallohu ‘anhu berkata,
bersabda ..Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam:
“Shalatlah kalian di tempat peristirahatan (kandang) kambing dan
janganlah kalian shalat di tempat peristirahatan (kandang) unta karena
sesungguhnya unta itu diciptakan dari syaitan.”(HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah
(769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainanya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana
yang disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (19/41) ketika menjelaskan tentang
penyebab dilarangnya shalat di tempat peristirahatan unta. Yang benar bahwa
penyebab (dilarangnya shalat) di kamar mandi, tempat peristirahatan unta dan
yang semisalnya adalah karena itu adalah tempat-tempat para setan.
Sumber : http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1704 dari
http://www.salafybpp.com/ Penulis: Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah
Al-Imam Judul: Tempat-Tempat Yang Banyak Ditemukan Para Syaitan/kebunhidayah
0 komentar:
Posting Komentar