Jika diperhatikan, akhir-akhir ini pengguna sajadah lebar
semakin banyak beredar di masjid, terutama saat jumatan. Dengan desain dan
kualitas sajadah mulai dari yang biasa sampai yang diinjak saja rasanya sayang.
Memuliakan dan menghormati saat-saat menghadapNya memang
sangat dianjurkan, namun asal tidak menimbulkan dampak yang seharusnya tidak
perlu ada.
Salah satu dampak nyata dari munculnya sajadah lebar
adalah shof sholat yang menjadi renggang. Jamaah di sebelahnya, yang bersajadah
kecil, atau tidak bersajadah, akan sungkan menginjak sajadah lebar yang
terkesan mahal tersebut.
Apalagi jika ada jamaah yang bersajadah lebar, saling
berdampingan. Tambah renggang.
Ada baiknya bagi yang bersajadah lebar mempersilakan
jamaah yang ada di sebelahnya untuk tidak sungkan ikut menginjak sajadah
miliknya, agar tercapai rapatnya shof.
Karena shof itu terdiri dari barisan jamaah, bukan
barisan sajadah.
Salah satu syarat kesempurnaan sholat berjamaah adalah
lurus dan rapatnya shof. Bahkan saya dapat wejangan pada sebuah pengajian,
bahwa kekhusukan sholat dapat tersalurkan melalui tubuh jamaah yang
bersentuhan.
Seandainya repot jika harus mempersilakan jamaah di
sebelahnya untuk ikut masuk ke sajadah, alangkah baiknya jika tidak usah
membawa sajadah yang lebar. Cukup dipergunakan di rumah saja.
Saya masih ingat ketika kecil, waktu masih ikut pengajian
di dekat rumah, oleh guru mengaji kami dianjurkan untuk tidak menggunakan
sajadah saat sholat berjamaah di masjid. Bahkan bagi yang membawa, mending
sajadah dibuat sebagai sorban daripada jadi sajadah.
Sampai saat ini saya masih mempergunakan sajadah, hanya
untuk jaga-jaga jika situasi membutuhkan. Jika tidak dibutuhkan, sajadah saya
lipat dan letakkan di bawah, tidak saya pasang.
Berusaha menggapai kesempurnaan sholat, memaksimalkan
kedekatan kita denganNya .
Ada beberapa hadits yang berkaitan :
"Rasulullah, apabila telah berdiri di
tempatnya untuk bershalat, tidaklah terus bertakbir, sebelum melihat ke kanan
dan ke kiri menyuruh manusia menyejajarkan bahu, seraya bersabda, 'Janganlah
kamu maju mundur, yang menyebabkan maju mundurnya jiwa-jiwa kamu'." (Riwayat. Ahmad).
Rasulullah bersabda, "Luruskanlah shaf kalian karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan
shalat."(HR Muslim).
"Rasulullah bersabda, 'Luruskanlah
(shaf kalian) dan janganlah bercerai berai sehingga akan tercerai berai hati
kalian'."(Riwayat Muslim).
(mahesajenar)
0 komentar:
Posting Komentar