Rambut beruban, tulang menjadi rapuh, kulit keriput,
telinga kurang peka, syahwat melemah merupakan tanda dekatnya kematian.
Seharusnya hal-hal itu menjadikan seseorang bertambah dzikrullah, tetapi
umumnya orang bertambah malas beribadah, semakin rakus dunia, semangat
berbuat syirik, bid’ah, dan zina. Apakah demikian fungsi umur kita?
Makna ayat secara umum
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “Bukankah Kami (Allah)
memberi umur kepadamu sekian tahun sebagai peringatan bagi yang mau beramal
dengan mengambil peringatan ini? Kami telah memberi kenikmatan kepadamu di
dunia dengan rezeki yang cukup, dan kenikmatan lainnya sehingga hidupmu merasa
nyaman, Kami panjangkan umurmu, lalu Kami ser-takan pula ayat-ayat Kami, Kami
utus pula utusan pemberi peringatan, Kami uji kalian dengan suka dan duka, agar
kamu kembali kepada hukum-Ku, sehingga bila kamu kembali kepada-Ku tidak lagi
menyampaikan udzur kepada-Ku. Akan tetapi, peringatan ini kamu abaikan.
Walaupun demikian, Kami tunda siksaan-Ku kepadamu sampai datang kematianmu.
Kamu akan meninggalkan kampung dunia ini menuju kampung pembalasan amal, lalu
kamu minta dikembalikan di dunia?
Sungguh amat jauh dan tidak mungkin, karena waktunya telah lewat. Sungguh
Dzat yang Maha Belas Kasihan marah kepadamu, kamu dilupakan ahli surga, silakan
kamu menempati neraka selama-lamanya dan rasakan siksa Allah yang sangat
pedih.”
Berapa Umur Manusia?
Umur kita lebih pendek daripada umat sebelumnya. Umur yang pendek ini
menjadi kesempatan emas bagi orang yang mau beriman dan beramal shalih, dan
sebaliknya, kerugian besar bagi yang tertutup hatinya. Tahukah berapa umur umat
ini? Dari keterangan ayat di atas, ulama berbeda pendapat standar umur yang
Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad. Ada yang berpendapat 40 tahun, 46
tahun, 70 tahun, 60 tahun, 23 tahun. Begitulah ahli tafsir dan para ulama
sunnah menerangkan ayat di atas.
(Sumber: alfurqon
0 komentar:
Posting Komentar