Hari akhir adalah hari Kiamat, di mana seluruh manusia
dibangkitkan pada hari itu untuk dihisab da dibalas. Hari itu disebut hari
Akhir, karena tidak ada hari lagi setelahnya. Pada hari itulah penghuni Surga
dan penghuni Neraka masing-masing menetap di tempatnya.
Iman kepada hari Akhir mengandung tiga unsur. (Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
[1]. Mengimani ba'ts (kebangkitan), yaitu menghidupkan kembali
orang-orang yang sudah mati ketika tiupan sangkakala yang kedua kali. Pada
waktu itu semua manusia bangkit untuk menghadap Rabb alam semesta dengan tidak
beralas kaki, bertelanjang, dan tidak disunat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama,
begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati.
Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya".[Al-Anbiyaa : 104]
[2]. Mengimani hisab (perhitungan) dan jaza' (pembalasan) dengan
meyakini bahwa seluruh perbuatan manusia akan dihisab dan dibalas. Hal ini
dipaparkan dengan jelas di dalam Al-Qur'an, Sunnah dan ijma (kesepakatan) umat
Islam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Artinya : Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka,
kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka". [Al-Ghasyiyah :
25-26]
"Artinya : Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat amalnya ; dan barangsiapa yang membawa perbuatan
yang jahat maka dia tidak diberi balasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)". [Al-An'am
: 160]
[3]. Mengimani Surga dan Neraka sebagai tempat manusia yang abadi.
Surga tempat kenikmatan yang disediakan Allah untuk orang-orang mukmin yang
bertaqwa, yang mengimani apa-apa yang harus diimani, yang taat kepada Allah dan
rasulNya, dan kepada orang-orang yang ikhlas.
Di dalam Surga terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah
dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, serta tidak terlintas dalam benak
manusia.
"Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka
di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Rabbnya". [Al-Bayyinnah : 7-8]
Tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan
terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat
besar dan tanda-tanda kiamat kecil.
Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan
waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu,
dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan
lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau
bahkan sesudahnya.
Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati
kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa
a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.
Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari
tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita
tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat
besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri
dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal
dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan
berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari
kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu
taubat.” (Fathul Bari)
0 komentar:
Posting Komentar