MAKKAH (KRjogja.com) - Hujan kembali mengguyur Kota Makkah, Jumat (2/10) mulai sekitar pukul 16.30 Waktu Arab atau pukul 20.30 WIB. Meski tidak deras, tetapi cukup lama dan membuat basah. Hingga berita ini dikirim hujan belum reda.
Meski begitu, turunnya hujan tidak mengganggu jamaah yang sedang melaksanakan thawaf. Mereka tetap saja mengelilingi Ka'bah, meski harus berjalan pelan. Bahkan banyak yang justru bersuka ria dengan turunnya hujan yang cukup langka ini.
"Allahu Akbar.....! Allahu Akbar...! ", teriak para jamaah bersuka ria menyambut turunnya hujan.
Turunnya air melalui talang emas di sisi utara Ka'bah biasanya menjadi rebutan. Namun karena sejak usai wukuf lalu Hijir Ismail ditutup, maka tidak ada jamaah yang ada di bawah talang emas, sehingga air mengalir begitu saja ke bawah.
Sementara itu di jalan-jalan dan pinggir-pinggir jalan yang bianya banyak pedagang menggelar dagangan, dengan turunnya hujan membuat mereka pada 'kukut'. Barang-barang dikemasi dan mereka mencari tempat berteduh.
Sedang yang cukup terganggu adalah tempat-tempat jemuran, yang umumnya di atas hotel atau pemondokan. Banyak pakaian yang dijemur menjadi basah dan kotor lagi. Banyak juga ibu-ibu terlambat mengambil jemuran karena dari dalam kamar tidak kelihatan kalau hujan. (Fie) http://krjogja.com/read/149160/makkah-hujan-lagi-thawaf-jalan-terus.kr
Meski begitu, turunnya hujan tidak mengganggu jamaah yang sedang melaksanakan thawaf. Mereka tetap saja mengelilingi Ka'bah, meski harus berjalan pelan. Bahkan banyak yang justru bersuka ria dengan turunnya hujan yang cukup langka ini.
"Allahu Akbar.....! Allahu Akbar...! ", teriak para jamaah bersuka ria menyambut turunnya hujan.
Turunnya air melalui talang emas di sisi utara Ka'bah biasanya menjadi rebutan. Namun karena sejak usai wukuf lalu Hijir Ismail ditutup, maka tidak ada jamaah yang ada di bawah talang emas, sehingga air mengalir begitu saja ke bawah.
Sementara itu di jalan-jalan dan pinggir-pinggir jalan yang bianya banyak pedagang menggelar dagangan, dengan turunnya hujan membuat mereka pada 'kukut'. Barang-barang dikemasi dan mereka mencari tempat berteduh.
Sedang yang cukup terganggu adalah tempat-tempat jemuran, yang umumnya di atas hotel atau pemondokan. Banyak pakaian yang dijemur menjadi basah dan kotor lagi. Banyak juga ibu-ibu terlambat mengambil jemuran karena dari dalam kamar tidak kelihatan kalau hujan. (Fie) http://krjogja.com/read/149160/makkah-hujan-lagi-thawaf-jalan-terus.kr
0 komentar:
Posting Komentar