Syirik Akbar
Syirik akbar menyebabkan seorang hamba keluar dari Islam dan amalannya terhapus, dan karenanya dia kekal tinggal di dalam neraka bersama orang-orang musyrik. Orang yang melakukannya tidak akan diampuni dosanya kecuali jika dia mau bertaubat.
Jenis syirik ini meliputi: mengambil tandingan-tandingan selain Allah dan menyamakannya dengan Allah ‘Azza wa Jalla, mencintai sesembahan itu sebagaimana kecintaannya kepada Allah ‘Azza wa Jalla, sebagaimana dikisahkan oleh Allah tentang mereka yang mengatakan kepada tuhan-tuhan mereka ketika berada di dalam neraka (yang artinya), “Demi Allah, sungguh dahulu kami berada dalam kesesatan yang nyata, ketika kami menyamakan kalian dengan Rabbul ‘alamin.” (QS. asy-Syu’araa’: 97-98).
Sebenarnya mereka mengakui bahwa Allah saja pencipta segala sesuatu, pemelihara dan penguasanya. Merekapun menyadari bahwa sesembahan-sesembahan mereka tidak bisa mencipta dan memberikan rizki, tidak menghidupkan dan mematikan. Sesungguhnya penyamaan ini terjadi dalam hal cinta dan pengagungan serta ibadah sebagaimana halnya keadaan kebanyakan kaum musyrikin.
Mereka mencintai sesembahan-sesembahan mereka, mengagungkannya, membelanya sebagai pujaan selain Allah. Dan yang lebih parah lagi, ada di antara mereka yang mencintai sesembahan-sesembahannya itu lebih besar daripada cintanya kepada Allah. Mereka bergembira dengan mengingat sesembahan-sesembahan itu melebihi kegembiraan mereka tatkala hanya Allah yang disebut. Mereka membenci orang-orang yang menghina sesembahan-sesembahan mereka lebih daripada kebencian mereka jika Rabbul ‘alamin dilecehkan orang.
Demikian pula keadaan para penyembah berhala jaman dulu. Mereka memiliki tuhan-tuhan berupa batu. Selain mereka ada pula yang menjadikan manusia sebagai berhala. Allah Ta’ala berfirman menceritakan keadaan para pendahulu orang-orang musyrik itu (yang artinya), “Dan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai penolong beralasan, ‘Tidaklah kami menyembah mereka melainkan hanya demi mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.’ Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka dalam perkara yang mereka perselisihkan.” (QS. az-Zumar: 3).
Kemudian Allah bersaksi tentang kekafiran dan kedustaan mereka. Allah kabarkan bahwa Dia tidak akan memberikan hidayah kepada mereka. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang pendusta lagi ingkar.” (QS. az-Zumar: 3).
Inilah keadaan orang yang menjadikan selain Allah sebagai penolong (baca: sesembahan) yang disangkanya sesembahan itu bisa mendekatkan dirinya kepada Allah. Sungguh jarang orang yang selamat dari bahaya ini dan lebih sedikit lagi orang yang tidak memusuhi orang yang mengingkarinya (baca: syirik).
Contoh-contoh Syirik Akbar
- Melakukan thawaf mengelilingi kuburan dan berdo’a kepada penghuninya
- Berdo’a kepada orang yang sudah mati atau menyeru orang yang tidak ada di hadapannya sebagaimana dia berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla
- Menyembelih dan bernadzar untuk selain Allah
- Bersujud kepada selain Allah dengan tujuan beribadah
- Mencintai selain Allah sebagaimana kecintaannya kepada Allah, takut kepada selain Allah sebagaimana rasa takutnya kepada Allah
- Mengharapkan datangnya rizki dari selain Allah dan meyakini bahwa selain-Nya itu dapat memberikan rizki
- Beristighotsah (meminta diangkat bahaya dan bencana) dan beristi’anah (meminta pertolongan) kepada selain Allah dalam perkara yang hanya dikuasai Allah
- Meyakini bahwa di alam ini sesuatu yang tidak dikehendaki Allah bisa saja terjadi
Syirik Ashghar
Syirik ashghar tidak menyebabkan seorang hamba yang melakukannya keluar dari Islam. Pelakunya mendapat ancaman Allah dan berhak menerima siksa tapi tidak kekal di dalam neraka [seandainya disiksa di neraka, pent].
Syirik jenis ini menghapuskan (pahala) amal yang dicampurinya, adapun pelakunya berada di bawah kehendak Allah. Jika Allah berkehendak menyiksa maka ia akan disiksa, tetapi kalau Dia berkehendak mengampuni maka diampuni dosanya.
Pengertian syirik ashghar ialah segala sesuatu yang disebut sebagai syirik dalam dalil-dalil syari’at akan tetapi tidak mencapai derajat syirik akbar, dan ia dikategorikan sebagai sarana yang mengantarkan menuju syirik akbar.
Contoh-contoh syirik ashghar
- Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah
- Riya’ yang ringan
- Perkataan, “Apa saja yang Allah kehendaki dan apa pun yang kamu kehendaki” atau “Ini adalah berasal dari Allah dan darimu” atau “Aku bersama pertolongan Allah dan pertolonganmu” atau “Aku bertawakal kepada Allah dan kepadamu” dan lain sebagainya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan meyebut nama selain Allah sungguh dia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan beliau (Tirmidzi) menghasankannya).
Sumber: ‘Isyruna ‘Uqbatan fi Thariq al-Muslim Yajibu al-Hadzru Min Haa
0 komentar:
Posting Komentar