Makkah - Pemerintah Arab Saudi terus membangun infrastruktur di dua kota suci yang menjadi tujuan ibadah haji, yakni Makkah dan Madinah. Salah satu yang dikebut adalah mega proyek kereta api penumpang super cepat yang menghubungkan Makkah dan Madinah. Pemerintah Arab Saudi menargetkan proyek itu selesai sebelum ibadah haji 2014.
"Pekerjaan pada Proyek Rail Haramain Berkecepatan Tinggi antara Mekkah dan Madinah sedang berjalan sesuai waktu dan seperti yang direncanakan," ujar Menteri Transportasi Arab Saudi Jabara Al-Seraisry sebagaimana dilansir harian Arab News, Jumat (24/8/2012).
Al-Seraisry yang yang juga ketua Saudi Railway Organization (SRO) mengatakan proyek itu akan melayani lebih baik jamaah haji dan umrah. Proyek tersebut meliputi pembangunan stasiun kereta api di Makkah, Madinah, dan dua stasiun lainnya di Jeddah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz. Panjang proyek ini mencapai 480 kilometer, yang dibuat khusus kereta api listrik berkecepatan tinggi.
"Kereta api Haramain diharapkan dapat membawa lebih dari 3 juta penumpang per tahun," ujarnya.
Setiap tahun, lebih dari 6 juta umat muslim dari seluruh dunia mengunjungi Makkah untuk menunaikan haji dan umrah. Namun sistem transportasi di dua kota suci itu dinilai telah usang, begitupun dengan jalan-jalan di kota Makkah yang sempit.
Oktober tahun lalu, SRO mendapat kontrak 6,74 juta euro atau sekitar USD 9,4 miliar untuk tahap kedua dari proyek yang dinamai Rail Haramain Project tersebut dari Konsorsium Al-Shoula.
Arab Saudi saat ini memiliki 1.200 kilometer jalur kereta api dan ketika proyek Rail Haramain ini selesai, total mencapai 7.000 kilometer.
Awal bulan ini, pemerintah Arab Saudi menyetujui USD 16,5 miliar untuk memodernisasi seluruh sistem transportasi di kota suci Mekkah, termasuk membangun jaringan bus dan sistem metro. Empat jalur metro dari total panjang 182 km (114 mil) akan dibangun di seluruh kota dengan 88 stasiun. Konstruksi untuk proyek modernisasi transportasi ini akan dilakukan selama 10 tahun.
"Pekerjaan pada Proyek Rail Haramain Berkecepatan Tinggi antara Mekkah dan Madinah sedang berjalan sesuai waktu dan seperti yang direncanakan," ujar Menteri Transportasi Arab Saudi Jabara Al-Seraisry sebagaimana dilansir harian Arab News, Jumat (24/8/2012).
Al-Seraisry yang yang juga ketua Saudi Railway Organization (SRO) mengatakan proyek itu akan melayani lebih baik jamaah haji dan umrah. Proyek tersebut meliputi pembangunan stasiun kereta api di Makkah, Madinah, dan dua stasiun lainnya di Jeddah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz. Panjang proyek ini mencapai 480 kilometer, yang dibuat khusus kereta api listrik berkecepatan tinggi.
"Kereta api Haramain diharapkan dapat membawa lebih dari 3 juta penumpang per tahun," ujarnya.
Setiap tahun, lebih dari 6 juta umat muslim dari seluruh dunia mengunjungi Makkah untuk menunaikan haji dan umrah. Namun sistem transportasi di dua kota suci itu dinilai telah usang, begitupun dengan jalan-jalan di kota Makkah yang sempit.
Oktober tahun lalu, SRO mendapat kontrak 6,74 juta euro atau sekitar USD 9,4 miliar untuk tahap kedua dari proyek yang dinamai Rail Haramain Project tersebut dari Konsorsium Al-Shoula.
Arab Saudi saat ini memiliki 1.200 kilometer jalur kereta api dan ketika proyek Rail Haramain ini selesai, total mencapai 7.000 kilometer.
Awal bulan ini, pemerintah Arab Saudi menyetujui USD 16,5 miliar untuk memodernisasi seluruh sistem transportasi di kota suci Mekkah, termasuk membangun jaringan bus dan sistem metro. Empat jalur metro dari total panjang 182 km (114 mil) akan dibangun di seluruh kota dengan 88 stasiun. Konstruksi untuk proyek modernisasi transportasi ini akan dilakukan selama 10 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar