Bismillah, Segala puji milik
Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah. Pembaca yang
dirahmati Allah, sebuah fenomena yang dapat kita saksikan di zaman ini bahwa
kini perhatian sebagian kaum muslimin tertuju kepada bagaimana mereka dapat menguasai
bahasa-bahasa asing demi kepentingan dunia. Waktu, tenaga, pikiran dan biaya
dicurahkan guna meraihnya.
Namun, yang memprihatinkan adalah tatkala mereka lalai mempelajari
bahasa arab demi kepentingan akhiratnya. Sebagian beranggapan bahwa
belajar bahasa arab itu sulit. Sebagian yang lain yang beranggapan bahwa
belajar bahasa arab sudah terlambat karena faktor usia. Bahkan ada juga yang
menganggap bahasa arab kurang penting dan justru meremehkannya.
[1] Bahasa Yang Paling Mulia
Ketahuilah,
wahai pembaca yang dirahmati Allah, dari sekian bahasa yang ada di dunia ini,
Allah telah memilih bahasa arab sebagai bahasa yang mulia untuk kitab yang
mulia (Al Qur’an) yang diturunkan kepada rasul yang mulia (Muhammad shallallahu’alaihi wasallam) melalui malaikat yang mulia
(Jibril ‘alaihissalam) di tanah yang mulia (Arab) di
bulan yang mulia (Ramadhan). Kita menyakini dengan sepenuh hati bahwa pilihan
Allah adalah pilihan yang terbaik. Maka muslim yang sejati adalah muslim yang
memuliakan dan mengistimewakan apa saja yang Allah muliakan dan istimewakan.
Jika demikian, apakah ada bahasa yang lebih mulia dan istimewa dari bahasa
arab?
[2] Bahasa Al Qur’an dan As Sunnah
Kita
menyakini dengan sepenuh hati bahwa Al Qur’an adalah firman Allah yang
diwahyukan kepada Rasulullahshallallahu ’alaihi wasallam melalui Jibril ‘alaihissalam sebagai petunjuk hidup bagi manusia
hingga akhir zaman. Dengan diturunkannya Al Qur’an ini maka manusia memiliki
pedoman untuk menempuh kehidupan ini sehingga manusia menjadi terarah ke jalan
yang lurus. Allah menjadikan Al Qur’an sebagai sumber hukum islam yang pertama.
Allah telah menjadikannya berbahasa arab agar manusia memahaminya. Allah berfirman (yang artinya): “Dan kami telah menurunkan Al Qur’an berbahasa arab agar kalian
memahaminya”. [Surat Yusuf : 2].
Ibnu
Katsir menafsirkan :”Yang demikian itu,
dikarenakan bahasa arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas dan makna
lebih mengena jiwa manusia. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia (yakni Al
Qur’an) diturunkan kepada rasul yang paling mulia (yakni Rasulullah), dengan
bahasa yang termulia (yakni bahasa arab), melalui perantara malaikat yang mulia
(yakni Jibril), ditambah kitab ini pun diturunkan di daratan yang paling mulia
di muka bumi (yakni tanah arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling
mulia (yakni Ramadhan), sehingga Al Qur’an menjadi sempurna dari segala sisi.
[Tafsir Ibnu Katsir]. Itulah
hikmah Allah yang sangat agung. Namun, untuk kita -yang bukan orang arab- tentu
tidak bisa memahami kandungan tiap ayat dalam Al Qur’an dengan baik tanpa kita
mempelajari bahasa arab.
Kemudian,
sumber hukum kedua setelah Al Qur’an adalah As Sunnah. Imam As Syafi’i
mengatakan bahwa As Sunnah mempunyai 3 fungsi yaitu menguatkan Al Qur’an,
menjelaskan Al Qur’an dan memberikan hukum tambahan yang tidak terdapat di
dalam Al Qur’an [Ar Risalah]. Allah
telah memilih para sahabat nabi untuk meriwayatkan As Sunnah ini dari Nabinya
ke generasi selanjutnya dan seterusnya sampai ke kita dengan sanad. Kita jumpai
As Sunnah yang sampai ke kita adalah dalam bahasa arab dan untuk memahami As
Sunnah ini dengan baik diperlukan pemahaman bahasa arab yang baik pula. Dengan
demikian, bahasa arab menjadi suatu yang sangat penting untuk dipelajari.
[3] Bahasa Bacaan-Bacaan Shalat
Shalat
adalah rukun islam kedua. Sholat merupakan amalan besar karena ia adalah amalan
yang pertama kali dihisab di akhirat kelak. Jika sholatnya baik maka akan baik
pula semua amalannya. Namun, jika sholatnya jelek maka akan jelek seluruh
amalannya. Ulama sepakat bahwa bacaan yang terdapat di dalam sholat harus
diucapkan memakai bahasa arab. Jika sholat tidak menggunakan bahasa arab maka
sholatnya tidak sah. Kemudian, bacaan yang terdapat di dalam sholat adalah
bacaan yang indah yang maknanya hanya bisa dipahami dan dihayati manakala ia
mengerti bahasa arab. Oleh karena itu, mari belajar bahasa arab agar kita
mengetahui makna bacaan-bacaan sholat. Semoga Allah memperbaiki sholat-sholat
kita dan menerimanya.
[4] Salafus Shalih Sangat Mencintai Bahasa Arab
Imam
Asy Syafi’i mengatakan :“…Hal ini karena, bahasa arab
telah Allah pilih sehingga Allah menurunkan kitab-Nya berbahasa arab dan
menjadikan bahasa arab sebagai bahasa penutup para Nabi. Oleh karena itu, kami
katakan seyogyanya setiap orang yang mampu belajar bahasa arab untuk
mempelajarinya dan mencintainya tanpa harus melarang orang berbicara dengan
bahasa lain”. [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah]. Diriwayatkan pula bahwa Imam Ahmad
berkata : “Tanda keimanan para orang ‘ajam (non arab) adalah kecintaan
mereka terhadap bahasa arab” [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah]. Jika demikian kedudukan bahasa arab
di hati generasi shalih sebelum kita, lalu bagaimana kedudukan bahasa arab di
hati kita?
[5] Berpengaruh Positif Terhadap Akal, Akhlak dan Agama
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah berkata :”Merupakan metode paling baik
adalah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab hingga anak kecil sekalipun
dilatih berbahasa arab di rumah dan di sekolah, hingga nampaklah syiar islam
dan kaum muslimin. Hal ini mempermudah kaum muslimin untuk memahami Al Qur’an
dan As Sunnah serta perkataan para salafush shalih…..Dan ketahuilah,
membiasakan berbahasa arab akan sangat berpengaruh positif terhadap akal, akhlak
dan agama”. [Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah].
Seorang
yang pandai bahasa arab maka ia akan cenderung senang untuk membaca dan
menelaah berbagai kitab para ulama sehingga akan tumbuh rasa cinta untuk
menghafal Al Qur’an serta hadits-hadits Rasulullah. Dengan demikian, akan bagus
akal, akhlak dan agamanya. Namun, berbeda dengan orang yang pandai bahasa orang
kafir tanpa dibekali ilmu agama yang cukup, maka ia akan cenderung lebih senang
membaca karya-karya orang kafir. Sedikit demi sedikit ia akan terpengaruh gaya
hidup mereka, akhlak mereka yang rusak dan pemikiran yang bobrok sehingga ia
dapat terjerumus ke dalam kesesatan akidah dan manhaj. Renungkanlah!
[6] Pelajarilah Bahasa Arab!
Sahabat
Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu pernah
mengatakan: ”Pelajarilah bahasa arab
karena bahasa arab adalah bagian penting dari agamamu”. [Iqtidho Sirothil
Mustaqim, Ibnu Taimiyyah].
Syaikhul
Islam berkata: ”Dan sesungguhnya bahasa arab
adalah bagian agama Islam dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami
Al Qur’an dan As Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa dipahami kecuali
dengan memahami bahasa arab. Hal ini sesuai dengan kaidah bahwa sesuatu yang
kewajiban tidak sempurna kecuali dengan sesuatu tersebut, maka sesuatu tersebut
hukumnya wajib. Namun, di sana ada bagian dari bahasa arab yang fardhu
‘ain dan fardhu kifayah. Yang demikian ini, sesuai dengan riwayat dari Abu
Bakar bin Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata : Umar bin Khattab
menulis surat kepada Abu Musa Al Asy’ari yang isinya: “Pelajarilah As Sunnah,
Pelajarilah Bahasa Arab, dan I’roblah Al Qur’an karena Al Qur’an berbahas Arab”
[Iqtidho Sirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah]
Bahasa
arab adalah sarana yang paling efektif untuk mempelajari Al Qur’an dan As
Sunnah. Karena mempelajari Al Qur’an dan As Sunnah hukumnya wajib maka
mempelajari bahasa arab pun menjadi wajib. Dengan demikian, tidak ada alasan
lagi bagi kita untuk tidak belajar bahasa arab sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Jika dalam diri kita terdapat tekad untuk belajar bahasa arab,
maka ketahuilah itu tanda kebaikan. Segera iringi tekad itu dengan usaha-usaha
untuk mempelajari bahasa arab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa yang dikehendaki
kebaikan oleh Allah maka ia akan dimudahkan untuk memahami agama ini.” (HR. Bukhari dan Muslim)
[7] Bahasa Arab Itu Mudah
Sebagian
orang beranggapan bahasa arab itu sulit sehingga ia enggan belajar bahasa arab.
Anggapan itu tidak benar. Bahasa arab mudah untuk dipelajari karena dalam
bahasa arab terdapat sistematika yang mudah dan unik. Jika seseorang sudah
memahami sistematika bahasa arab maka belajar bahasa arab akan terasa mudah.
Jadi, mulai saat ini buang jauh-jauh kosa kata “sulit” dan segera agendakan
waktu untuk mempelajari bahasa arab. Tiada kata terlambat untuk belajar bahasa
arab selama hayat masih di kandung badan. Semakin awal mulai belajar bahasa
arab semakin cepat kemudahan datang, insya Allah.
Orang
yang belum mencoba mempelajari bahasa arab maka ia tidak akan mengetahui betapa
indah dan uniknya bahasa arab, cobalah untuk mempelajarinya niscaya akan anda
dapati bahasa arab begitu indah. Semoga Allah memberi kemudahan kepada kita
semua. Wa shallallahu ’ala nabiyyina
Muhammadin wa ’ala alihi ajma’in. [Fitriyansah*]
0 komentar:
Posting Komentar