Allah
berfirman: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, sembahyang,
menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana".(At-Taubah:77)
Keterangan
dan kandungan ayat:
Ayat
ini mengandung beberapa sifat orang-orang mukmin baik pria maupun wanita,
yaitu;
1.
Bahwa mereka satu sama lain menjadi penolong dalam menegakkan agama, kasih
sayang, memberikan loyalitas dan dukungan dan dalam meraih kemenangan.
2.
Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, yaitu setiap kebaikan baik itu
menyangkut masalah aqidah, amal saleh atau akhlak yang mulia. Dan mereka adalah
orang yang pertama melaksanakan suruhan tersebut.
3.
Mencegah kemungkaran, yaitu setiap yang bertentangan dengan yang makruf, berupa
akidah yang batil, perbuatan-perbuatan buruk dan akhlak yang tidak terpuji.
4.
Melakukan salat dengan khusyuk, sesuai dengan syarat-syarat, rukun-rukun, dan
sunah-sunah serta etikanya.
5.
Mengeluarkan zakat harta dengan berbagai jenisnya, dengan senang hati.
6.
Komitmen taat kepada Allah dan rasul-Nya.
Lalu
ayat di atas menjelaskan bahwa mereka itu dikaruniai rahmat oleh Allah, yaitu
mereka dimasukkan dalam rahmat-Nya disertai dengan limpahan karuniaNya.
Sesungguhnya
Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana, Dia Kuat dan Perkasa. Dalam satu waktu
Dia Maha Bijaksana yang meletakkan sesuatu pada posisinya.
Lihat:
Ibnu Sa'di, halaman 303 (cetakan Luwaihiq)
Keterangan
dan kandungan ayat:
Ayat
ini menghimpun tentang akhlak yang baik terhadap manusia. dengan menjelaskan
kiat-kiat dalam bergaul dengan mereka yaitu dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Toleransi, yaitu menyuruh mereka agar berakhlak mulia serta melakukan
amalan-amalan yang mereka sanggupi dan mereka anggap mudah sesuai dengan
kondisi dan kapasitas masing-masing, dan tidak membebani mereka dengan
amalan-amalan yang tidak mereka sanggupi dan tidak sesuai dengan kondisi dan
kapasitas mereka. Menghargai setiap ucapan dan perbuatan baik mereka bahkan
yang lebih kecil (remeh) dari itu. Mentolerir kekurangan mereka dan berusaha
menutupinya, tidak meremehkan yang kecil (muda), yang kurang akalnya dan yang
fakir. Akan tetapi menyikapi semuanya dengan lemah lembut, dan sesuai dengan
keadaan serta membuat lapang dada mereka.
2.
Menyeru kepada yang ma'ruf, yaitu berupa semua ucapan dan perbuatan yang baik
serta akhlak yang mulia baik terhadap kerabat dekat ataupun jauh atau orang
lain (yang tidak memiliki hubungan kekerabatan). Tebarkanlah kebaikan kepada
manusia baik dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat, menganjurkan kebaikan,
menyambung silaturahmi, mendamaikan perselisihan, nasihat yang bermanfaat,
pendapat yang benar, tolong menolong dalam kebaikan dan takwa, menegur
kejahatan dan membimbing untuk mendapatkan maslahat baik agama ataupun akhirat.
3.
Berpaling dari orang bodoh, dan tidak membalas suatu kebodohan dengan kebodohan
pula.
Maka
barang siapa disakiti, baik dengan ucapan maupun perbuatan, hendaknya jangan
membalasnya dengan kejahatan yang sepadan. Janganlah kamu menahan kebaikan
terhadap orang telah menahan kebaikan untukmu. Sambunglah hubungan silaturahmi
dengan orang yang memutuskanmu, dan hendaknya berbuat adil terhadap yang
berbuat lalim terhadapmu.
(Sumber:
alquran-sunnah.com)
0 komentar:
Posting Komentar