Tafsir Al Azhar Surat An Naba, Abasa dan At Takwir

Haji Abdul Malik Karim Amrullah (atau lebih dikenal sebagai HAMKA, yakni singkatan namanya), lahir tahun 1908, di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, dan meninggal di Jakarta 24 Juli 1981, adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, dan aktivis politik.

HAMKA menulis banyak tulisan baik dalam bentuk sastra, maupun tulisan-tulisan tentang keislaman. Salah satu karyanya yang menjadi karya monumental monumental yaitu Tafsir Al-Azhar. Penulisan tafsir Alquran ini dimulai beliau dari kegiatan pengajian kuliah Subuh di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, sejak tahun 1958. Dua tahun lamanya hasil pengajian tafsir di Masjid Agung Al-Azhar itu dapat dimuat di majalah Gema Islam. Sejak Buya Hamka ditangkap 27 Januari 1964, praktis kegiatan penafsiran Alquran baik di Masjid Agung Al-Azhar maupun di majalah Gema Islam terhenti.Beliau meneruskan penafsiran al-Quran selama dalam tahanan.

Sumber penafsiran yang digunakan Buya Hamka dalam menafsirkan Alquran adalah penafsiran ayat dengan ayat yang lain, juga ayat dengan hadis (al-tafsir bi al-ma’tsur). Di samping itu, Buya Hamka juga menggunakan sejarah, antropologi, dan sosiologi sebagai sumber penafsiran untuk memperkaya tafsirnya. Gaya dan kecenderungan penafsiran seperti itu, oleh para ahli tafsir, seperti Al-Farmawi, disebut dengan tafsir al-adab al-ijtima’i.Berikut ini beberapa Tafsir dari beliau: Surat No 70 An Naba, Surat No 80 Abasa, dan Surat No 81 At Takwir.

078 An Naba

080 Abasa

081 At Takwir

0 komentar:

Posting Komentar

Murottal Quran 30 Juz Sheikh Maahir Al Mu'ayqali

Shalat Tepat Waktu !

KOLEKSI CERAMAH MP 3

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Al Qur'anku

Mushaf Al Qur'an

Jazakumullah Khayran

Daftar Isi

Al Qur'an dan Murotal

TvQuran

Kajian Ilmu Tajwid