ABDULLAH BIN UBAID BIN UMAIR suatu saat melakukan perjalanan di padang pasir bersama sang ayah. Di tengah perjalanan mereka menyaksikan seperti ada tonggak pohon. Setelah didekati ternyata itu adalah seorang yang sedang melaksanakan shalat. Mereka pun singgah di tempat itu untuk bertanya mengenai arah sebuah desa.
Namun seorang yang sedang shalat ini belum juga mengakhiri shalatnya meski Abdullah bin Ubaid dan ayahnya sudah lama menunggu, hingga mereka bertanya arah desa itu namun meminta orang yang sedang shalat itu menjawab dengan isyarat. Saat itu di tempat itu hanya terlihat periuk kering yang kosong. Hingga mereka menawarkan untuk memanuhinya dengan air, namun orang itu memberikan isyarat bahwa ia menolaknya.
Tak lama kemudian hujan turun hingga periuk itu dipenuhi air. Dan Abdulllah bin Ubaid dan ayahnya Umar pun pergi menuju desa itu.
Setelah sampai di desa, Abdullah bin Ubaid dan ayahnya bercerita mengenai orang yang shalat itu, maka para penduduk menjawab,”Ya, di sana ada seseorang dimana ia berada maka hujan akan turun di tempat itu”.
Setelah itu, ayah Abdullah bin Ubaid pun menyampaikan kepada putranya,”Betapa banyak hamba Allah yang shalih, sedangkan kita tidak mengenalnya” (Shifat Ash Shafwah, 4/379). - Hidayatullah Online
Namun seorang yang sedang shalat ini belum juga mengakhiri shalatnya meski Abdullah bin Ubaid dan ayahnya sudah lama menunggu, hingga mereka bertanya arah desa itu namun meminta orang yang sedang shalat itu menjawab dengan isyarat. Saat itu di tempat itu hanya terlihat periuk kering yang kosong. Hingga mereka menawarkan untuk memanuhinya dengan air, namun orang itu memberikan isyarat bahwa ia menolaknya.
Tak lama kemudian hujan turun hingga periuk itu dipenuhi air. Dan Abdulllah bin Ubaid dan ayahnya Umar pun pergi menuju desa itu.
Setelah sampai di desa, Abdullah bin Ubaid dan ayahnya bercerita mengenai orang yang shalat itu, maka para penduduk menjawab,”Ya, di sana ada seseorang dimana ia berada maka hujan akan turun di tempat itu”.
Setelah itu, ayah Abdullah bin Ubaid pun menyampaikan kepada putranya,”Betapa banyak hamba Allah yang shalih, sedangkan kita tidak mengenalnya” (Shifat Ash Shafwah, 4/379). - Hidayatullah Online
0 komentar:
Posting Komentar