MAKKAH (KRjogja.com) - Pelaksanaan wukuf kian dekat, yakni Kamis 25 Oktober 2012. Karena itu segala persiapan tengah dilakukan agar puncak ibadah haji ini berjalan lancar. Saat ini yang tengah dikebut adalah pendirian ribuan tenda di Arafah, termasuk segala pirantinya seperti jaringan listrik.
Ketika wartawan KRjogja.com melihat persiapan sarana wukuf di Arafah, para pekerja tengah sibuk mengerjakan hal terkait pendirian tenda dan memasang karpet sebagai alas dalam tenda. Banyak tenda yang sudah terpasang dengan sempurna, namun tidak sedikit juga yang baru terpasang tiang-tiangnya dan karpetnya masih tergulung. Sepanjang jalan antara tiap tenda juga sudah dipasang lampu-lampu penerangan.
Meski persiapan tenda belum sempurna, para ketua kloter dan ketua rombongan sudah diajak meninjau calon lokasi yang akan ditempati jamaahnya di Arafah. Mereka sudah ditunjukkan kapling-kapling calon tempatnya, kemudian ditandai, sehingga pada Rabu 24 Oktober nanti jamaahnya langsung masuk tenda jatah masing-masing.
"Kita dapat tenda yang cukup luas. Ini sudah kita beri tanda," kata Drs M Rojiki, ketua kloter 37 SOC.
Ketika wartawan KRjogja.com melihat persiapan sarana wukuf di Arafah, para pekerja tengah sibuk mengerjakan hal terkait pendirian tenda dan memasang karpet sebagai alas dalam tenda. Banyak tenda yang sudah terpasang dengan sempurna, namun tidak sedikit juga yang baru terpasang tiang-tiangnya dan karpetnya masih tergulung. Sepanjang jalan antara tiap tenda juga sudah dipasang lampu-lampu penerangan.
Meski persiapan tenda belum sempurna, para ketua kloter dan ketua rombongan sudah diajak meninjau calon lokasi yang akan ditempati jamaahnya di Arafah. Mereka sudah ditunjukkan kapling-kapling calon tempatnya, kemudian ditandai, sehingga pada Rabu 24 Oktober nanti jamaahnya langsung masuk tenda jatah masing-masing.
"Kita dapat tenda yang cukup luas. Ini sudah kita beri tanda," kata Drs M Rojiki, ketua kloter 37 SOC.
Untuk di Mina, semua tenda sudah berdiri, maklum tenda permanen yang tidak pernah dibongkar. Para ketua kloter dan ketua rombongan langsung diajak meninjau tenda jatahnya. Kemudian masing-masing memberi tanda.
"Untuk tenda di Mina nanti kita harus epet-epetan, maklum sempit," kata M Rojikli. Setiap plong tenda (sekitar 3m X 3m) dijatah untuk 17 orang). Posisinya nanti ketika tidur harus adu kaki, sebab jatah tenda sangat sempit.
Setiap tenda memang diberi alas karpet merah, namun kondisinya kotor berdebu, maklum hanya dipakai setahun sekali. Bahkan terpal pembatas anta rtenda juga sudah kotor, karena selama setahun dibiarkan dalam kondisi tergulung.
"Ya, mau tidak mau harus kita terima keadaan ini. Untuk itu jamaah perlu membwa tikar sebagai alas tambahan," katanya. (Fie)
Setiap tenda memang diberi alas karpet merah, namun kondisinya kotor berdebu, maklum hanya dipakai setahun sekali. Bahkan terpal pembatas anta rtenda juga sudah kotor, karena selama setahun dibiarkan dalam kondisi tergulung.
"Ya, mau tidak mau harus kita terima keadaan ini. Untuk itu jamaah perlu membwa tikar sebagai alas tambahan," katanya. (Fie)
0 komentar:
Posting Komentar