Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (An-Nisa':
58).
Keterangan
dan kandungan ayat:
Amanat yaitu; segala sesuatu
yang dipercayakan kepada manusia dan diperintahkan untuk dikerjakan. Dalam ayat
ini Allah memerintahkan hambanya untuk menyampaikan amanat secara sempurna,
utuh tanpa mengulur-ulur/menunda-nundanya kepada yang berhak. Amanat itu
mencakup perwalian, harta benda, rahasia, dan perintah yang hanya diketahui
oleh Allah.
2. Firman Allah: "Dan
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan hukum dengan
adil", mencakup menetapkan hukum dalam masalah pertumpahan darah, harta,
dan kehormatan. Baik sedikit atau banyak, terhadap karib kerabat atau orang
lain (yang tidak memiliki hubungan kerabat), orang yang fasik atau orang yang
saleh dan musuh sekalipun. Allah berfirman: "Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Al Maidah:8).
Maksud "Adil" di
sini adalah, memberikan sanksi-sanksi dan hukuman sesuai dengan yang telah
disyariatkan oleh Allah melalui rasul-Nya.
3. "Sesungguhnya Allah
memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat", Yang demikian ini adalah pujian Allah
atas perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya, yang mencakup maslahat dunia
dan akhirat menghindarkan mereka dari berbagai macam mudarat kepadanya. Karena
(perintah dan larangan tersebut) berasal dari yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat, Yang Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hambanya yang tidak mereka
ketahui.
Lihat, Tafsir Ibnu Sa'di,
halaman 148 (cetakan Luwaihiq)
Keterangan
dan kandungan ayat:
Dalam ayat ini Allah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin, agar menunaikan apa-apa yang
diamanatkan Allah kepada mereka, berupa perintah-perintah dan larangan.
Sesungguhnya amanat itu tanggung jawabnya besar, yang sebelumnya telah Allah
tawarkan kepada langit, bumi dan gunung-gunung, namun semuanya enggan memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, kemudian dipikullah amanat
itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh.
Barang siapa yang menunaikan
amanat itu, maka baginya pahala yang melimpah. Dan barang siapa yang tidak
menunaikan bahkan mengkhianatinya, maka baginya siksa yang keras, karena di
satu sisi ia telah mengkhianati Allah, RasulNya, dan amanat yang dibebankan
kepadanya, di sisi lain ia telah merendahkan dirinya dengan melakukan sifat
yang sangat tercela, yaitu khianat dan mengabaikan sifat yang sangat mulia,
yaitu amanat.
Lihat, Tafsir Ibnu Sa'di,
halaman 280 (cetakan Luwaihiq)
Keterangan dan
kandungan ayat:
Ayat ini mencakup hal-hal berikut:
1. Pengagungan terhadap amanat yang Allah bebankan kepada orang-orang
mukallaf, yaitu dengan menjalankan semua perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya, baik dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan.
2. Sesungguhnya Allah swt. telah menawarkan amanat ini kepada
makhluk-makhluk besar lagi kokoh di antaranya langit, bumi dan gunung-gunung
dalam bentuk pilihan, bukan keharusan, dengan catatan apabila mereka
menjalankannya sesuai dengan kemauan Allah, maka mereka akan mendapatkan
pahala, dan apabila tidak menjalankannya maka mereka akan mendapat hukuman.
Maka kemudian mereka enggan untuk memikulnya dan khawatir, disebabkan karena
mereka takut tidak menjalankan apa yang dibebankan kepada mereka, bukan
disebabkan kedurhakaan kepada Tuhan atau menampik pahala-Nya.
3. Sesungguhnya Allah telah menawarkan amanat itu kepada manusia dengan
syarat-syarat yang telah tersebut tadi, dan mereka menerima dan memikul beban
yang sangat berat itu. Sesuai dengan kemauan mereka untuk menjalankan atau
tidak menjalankan amanat itu, sebagaimana yang ditunjukkan oleh ayat
selanjutnya, maka manusia terbagi menjadi tiga macam:
Orang-orang munafik yang wujud nyatanya menjalankan amanat, tetapi batinnya
tidak.
Orang-orang musyrik yang wujud nyata dan batinnya tidak menjalankannya.
Orang-orang mukmin yang wujud nyata serta batinnya menjalankannya.
Untuk menjelaskan ayat ini, Allah berfirman: Sehingga Allah mengazab
orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki
dan perempuan, dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki
dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Ahzab:73)
Lihat: Tafsir Ibnu Sa'di, halaman 620 (Cetakan Luwaihiq).
(alquran-assunnah)
0 komentar:
Posting Komentar