(Pelataran Ka'bah menjelang Sholat Shubuh/Foto: Faridan M.Dawam/akhir Februari 2012)
Sebagian orang malas membaca Al Quran padahal di dalam
terdapat petunjuk untuk hidup di dunia.
Sebagian orang merasa tidak punya waktu untuk membaca Al
Quran padahal di dalamnya terdapat pahala yang besar.
Sebagian orang merasa tidak sanggup belajar Al Quran
karena sulit katanya, padahal membacanya sangat mudah dan sangat mendatangkan
kebaikan. Mari perhatikan hal-hal berikut:
Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi
“Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.
“Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada
mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Qatadah (wafat:
118 H) rahimahullah berkata, “Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in,
wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau berkata: “Ini adalah ayat orang-orang
yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
“Maksudnya adalah
terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir).
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan
membaca Al Quran?
1) Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan
dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
“Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf
dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan
dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim
satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al
Jami’, no. 6469)
“Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini,
karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10
kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya
sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam
kitab Silsilat Al Ahadits Ash
Shahihah, no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa
muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia
akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya
kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk,
baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab
atau tidak.
2) Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
3) Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula
ganjaran pahala dari Allah.
“Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat
pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.”
(HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’,
no. 6468).
4) Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika
terjadi di dalam shalat.
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah salah seorang dari
kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil,
gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga
ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang
hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).
Membaca Al Quran bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan
“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al
Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada
Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit
atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).
Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at
“Abu Umamah Al
Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena
sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada
orang yang membacanya” (HR. Muslim).
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang memotivasi
seseorang untuk memperbanyak bacaan Al Quran terutama di bulan membaca Al
Quran.
Dan pada tulisan kali ini hanya menyebutkan sebagian
kecil keutamaan dari membaca Al Quran bukan untuk menyebutkan seluruh
keutamaannya.
Dan ternyata generasi yang diridhai Allah itu, adalah
mereka orang-orang yang giat dan semangat membaca Al Quran bahkan mereka
mempunyai jadwal tersendiri untuk baca Al Quran.
“Abu Musa Al
Asy’ary radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku benar-benar
mengetahui suara kelompok orang-orang keturunan Asy’ary dengan bacaan Al Quran,
jika mereka memasuki waktu malam dan aku mengenal rumah-rumah mereka dari
suara-suara mereka membaca Al Quran pada waktu malam, meskipun sebenarnya aku
belum melihat rumah-rumah mereka ketika mereka berdiam (disana) pada siang
hari…” (HR. Muslim).
MasyaAllah, coba kita bandingkan dengan diri kita apakah
yang kita pegang ketika malam hari, sebagian ada yang memegang remote televisi
menonton program-program yang terkadang bukan hanya tidak bermanfaat tetapi
mengandung dosa dan maksiat, apalagi di dalam bulan Ramadhan.
Dan jikalau riwayat di bawah ini shahih tentunya juga
akan menjadi dalil penguat, bahwa kebiasan generasi yang diridhai Allah yaitu
para shahabat radhiyallahu ‘anhum ketika malam hari senantiasa mereka membaca
Al Quran. Tetapi riwayat di bawah ini sebagian ulama hadits ada yang
melemahkannya.
“Abu Shalih
berkata: “Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kami dapati tertulis (di dalam
kitab suci lain): “Muhammad adalah Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam,
tidak kasar, tidak pemarah, tidak berteriak di pasar, tidak membalas keburukan
dengan keburukan akan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan umat (para
shahabat)nya adalah orang-orang yang selalu memuji Allah, membesarkan Allah ‘Azza wa Jalla atas
setiap perkara, memuji-Nya pada setiap kedudukan, batas pakaian mereka pada
setengah betis mereka, berwudhu sampai ujung-ujung anggota tubuh mereka, yang
mengumandangkan adzan mengumandangkan di tempat atas, shaf mereka di dalam
pertempuran dan di dalam shalat sama (ratanya), mereka memiliki suara dengungan
seperti dengungannya lebah pada waktu malam, tempat kelahiran beliau adalah
Mekkah, tempat hijranya adalah Thayyibah (Madinah) dan kerajaannya di Syam.”
Maksud dari “mereka memiliki suara dengungan seperti dengungannya lebah pada
waktu malam” adalah:
“Suara yang lirih
berupa ucapan tasbih (Subhanallah), tahlil (Laa Ilaaha Illallah),
dan bacaan Al Quran seperti dengungannya lebah”. (Lihat kitab Mirqat Al Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih).
Salah satu ibadah paling agung adalah membaca Al Quran
“Abdullah bin
Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah telah menjamin bagi siapa
yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di
akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:
“Khabbab bin Al
Arat radhiyallahu ‘anhu berkata: “Beribadah kepada Allah semampumu
dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah beribadah kepada Allah
dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya dibandingkan (membaca) firman-Nya.”
(Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman,
karya Al Baihaqi).
“Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang ingin mengetahui bahwa
dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al
Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar shahih
diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman,
karya Al Baihaqi).
“Berkata Wuhaib rahimahullah: “Kami telah memperhatikan di dalam
hadits-hadits dan nasehat ini, maka kami tidak mendapati ada sesuatu yang
paling melembutkan hati dan mendatangkan kesedihan dibandingkan bacaan Al
Quran, memahami dan mentadabburinya”.
*) Rabu, 10 Ramadhan 1432 H, Dammam KSA.
—
Penulis: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
Artikel Muslim.Or.Id
Artikel Muslim.Or.Id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar