Allah SWT berfirman (artinya),
Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak.[1] Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan
berkorbanlah.[2] Sesungguhnya orang-orang yang membeci kamu dialah yang
terputus.[3]
Tafsir
Allah SWT berfirman kepada
nabi-Nya, Muhammad SAW mengingatkan nikmat yang telah diberikan kepadanya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sungai yang besar di
surga yang dinamakan AL-KAUTSAR. Ia adalah telaga yang panjangnya perjalanan
satu bulan dan lebarnya juga perjalanan satu bulan. Airnya lebih putih dari susu
dan lebih manis dari madu. Bejanannya sbanyak dan semengkilap bintang-bintang di
langit. Baunya lbih harum dari minyak kasturi. Siapa yang meminum seteguk
darinya, maka dia tidak akan merasa haus selamanya. Dan sungai ini adalah bagian
darinikmat yang banyak, yang diberikan Allah kepadanya.
2. Setelah
menyebutkan nikmat-Nyya yang diberikan kepada nabi-Nya, Muhammad SAW, Dia SWT
memerintahkannya untuk mensyukuri nikmat itu dengan menjadikan shalat dan
sembelihannya haya untuk Allah SWT, tidak seperti orang-orang musyrik yang
bersujud dan menyembelih (binatang) untuk selain Allah, seperti patung, para
wali dan lain sebagainya.
Dua macam ibadah ini secara khusus disebut
karena keduanya merupakan ibadah yang paling utama dan yang paling mulia. Shalat
mengandung ketundukan kepada Allah SWT, di hati dan di anggota badan. Sedangkan
menyembelih adalah bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan harta berharga ang
dimiliki manusia, yaitu onta, sapi dan kambing. Padahal jiwa manusia itu secara
kodrati amat mencintai harta.
3. Kemudian Allah SWT berfirman, ‘wahai
Muhammad, sesungguhnya orang yang membenci dan mencelamu itulah yang terputus
dari semua kebaikan, terputus amal dan nama baiknya.
Sedangkan Muhammad
SAW, maka dialah yang benar-benar sempurna, yang memiliki kesempurnaan yang
mungkin dicapai oleh makhluk. Karena Allah telah mengangkat derajat dan namanya
dan memperbanyak pengikutnya sampai hari Kiamat.
Ya Allah, ya Rabb kami,
kami memohon kepada-Mu untuk dapat menyertai nabi-Mu di surga, dan meminum dari
telaganya seteguk air yang menjadikan kami tidak akan merasa haus unutk
selamanya.
(SUMBER: at-Tafsiir al-Yasiir karya Syaikh Yusuf bin
Muhammad al-Owaid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar