Bapak
Uztadz yang saya hormati. Di tempat saya ada pengajian surah Yasin setiap
minggu secara bersama-sama. Namun saya agak kesulitan mengikutinya, karena
bacaannya sangat cepat dan terburu-buru tanpa memperdulikan tajwidnya.
Kadang-kadang yang memimpin membacanya kedengaran awal bacaan dan akhir
bacaannya saja. Berdosakan kita membaca surat Yasin seperti itu? Terima kasih.
jawaban
Assalamu
''alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bacaan
Al-Quran itu wajib dibaca dengan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Dan salah satu keistimewaan Al-Quran adalah bahwa bacaannya itu
sampai kepada kita melalui periwayatan-periwayatan yang shahih dan dengan sanad
yang tersambung hingga ke Rasulullah SAW. Meski ada beragam jenis bacaan, namun
semua itu memang memiliki sanad yang tersambung kuat kepada bacaan Rasulullah
SAW.
Sedangkan
ilmu tajwid sebagai sebuah teori merupakan ilmu yang datang berikutnya. Ilmu
ini disusun oleh para ulama Al-Quran dan para qurra` (ahli membaca
Al-Quran), berdasarkan penelitian dan pengamatan mendalam atas semua bacaan
tadi. Sehingga memudahkan orang dalam membaca Al-Quran dan mengingat cara
bacaanya sesuai dengan riwayat yang disampaikan kepada kita.
Dan
tentu saja kesalahan dalam membaca Al-quran itu akan sangat mempengaruhi makna
dan pengertiannya. Baik kesalahan dalam melafalkan huruf (sifatul huruf),
maupun dari hukum-hukum bacaannya.
Membaca
cepat sendiri sesungguhnya bisa dilakukan tanpa harus melanggar aturan tajwid,
asalkan yang membacanya sudah ahli dan terbiasa. Ibarat pengemudi yang sudah
mahir, meski menjalankan kendaraan dengan cepat, namun tetap benar dan tidak
tabrakan. Dan untuk jenis jalan tertentu, kecepatan kendaraan memang lebih
cepat dari jalan umumnya. Misalnyadi jalan tol yang sengaja dibuat untuk
kendaraan yang melintas dengan cepat, tetapi tetap aman. Justru bila terlalu
pelan di jalan tol, malah bisa membahayakan.
Bacaan
surat Yasin yang sering anda dengar itu, boleh jadi memang dibaca cepat. Tetapi
selama masih aman dan memenuhi aturan tajwid, tentu tidak mengapa. Akan tetapi
bila kecepatan bacaan itu sampai merusak tajwid secara nyata, sebaiknya
dihindari. Sebab selain akan merusak arti, tentu juga berdosa.
Tetapi
untuk menyampaikan hal seperti ini anda perlu bijaksana dan sedikit berhitung.
Sampaikan pendapat anda kepada teman yang sekiranya memang akan mendukung
pendapat anda. Apalagi kalau pihak pimpinannya juga sepaham dengan anda, maka
insya Allah harapan anda untuk mengubah kebiasaan membaca yang salah akan
semakin terkabul.
Sedikit
demi sedikit, cara membaca Al-Quran boleh diubah menjadi lebih lambat, tetapi
lebih benar bacaannya. Sebab meski jumlah yang dibaca sedikit, namun akan
memberikan pahala yang lebih banyak, bila membacanya benar. Sebaliknya, meski
yang dibaca banyak, tapi kalau salah semua, tentu kurang mendatangkan pahala.
Malah boleh jadi terancam mendapat dosa.
Wallahu
a''lam bishshawab wassalamu ''alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Ahmad Sarwat, Lc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar