Sungguh di zaman ini manusia
benar-benar disibukkan dengan gadget. Apapun keadaanya manusia benar-benar tidak lepas dari
gadget dan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan buang-buang waktu.
Di jalan lihat gadget, sedang antre lihat gadget, sedang berbicara pun
curi-curi pandang lihat gadget. Memang gadget ibarat pedang bermata dua, jika
digunakan dengan bijak, gadget sangat bermanfaat, akan tetapi kebanyakan kita
lalai dan kurang bijak menggunakan gadget.
Salah satu kelalaian kita adalah
gadget memalingkan kita dari Al-Quran. Sungguh sangat tersentuh membaca perkataan Khalid
bin Walid yang begitu sedih karena tidak bisa fokus belajar Al-Quran karena
sibuk dengan jihad, sedangkan kita sekarang meninggalkan Al-Quran karena
gadget.
Perhatikan perkataan Khalid bin
Walid berikut:
“Sungguh jihad telah menyibukkan kami dari
belajar Al-Quran.” [HR. Ibnu Abi
Syaibah 6/151]
Di riwayat yang lain, jihad telah
menyibukkan mereka dari membaca Al-Quran.
“Sungguh jihad di jalan Allah telah
menyibukkan (mencegah) kami dari membaca Al-Quran.” [Musnad Abu Ya’la 6/361]
Sungguh benar akan datang zaman di
mana manusia benar-benar meninggalkan Al-Quran.
Allah Ta’ala berfirman,
“Berkatalah Rasul: “Wahai Rabbku, sesungguhnya
kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang TIDAK DIACUHKAN/DITINGGALKAN”. (QS. Al Furqan: 30)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy
menjelaskan bahwa bentuk meninggalkan Al-Quran dalam segala bentuk, mulai dari membaca,
mentadabbur, mempelajari tafsirnya dan mengamalkannya. Beliau berkata,
“Mereka telah berpaling dan meninggalkan
Al-Quran, padahal mereka wajib untuk patuh dan menerima terhadap hukum di
dalamnya serta berjalan dengan petunjuk Al-Quran.” [Tafsir As-Sa’diy]
Hendaknya seorang muslim berusaha
membaca Al-Quran setiap hari. Berusahalah membacanya walaupun hanya beberapa
ayat dalam sehari, karena kita terlalu banyak melakukan maksiat setiap hari.
Maksiat membuat hati keras dan Al-Quran lah obatnya. Membaca Al-Quran membuat
hati menjadi lembuh dan mudah menerimah hidayah serta mudah melakukan ibadah
dan kebaikan yang bermanfaat bagi manusia. Al-Quran adalah obat bagi penyakit
hati kita.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).
Syaikh Muhammad Al-Amin
Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk
penyakit fisik dan penyakit hati. Beliau berkata,
“Obat yang mencakup obat bagi penyakit
hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi
obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana
kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan
Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur.” (Tafsir Adhwaul Bayan).
Gunung yang keras saja akan hancur
apabila Al-Quran turun padanya, apalagi hati yang keras. Tentu hati yang keras
akan menjadi lembut dengan Al-Quran.
Allah Ta’ala berfirman,
“Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur’an ini
kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah
disebabkan takut kepada Allah.” (QS.
Al Hasyr: 21)
Demikian semoga bermanfaat
Artikel www.muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar