AL-BURUUJ
(Gugusan Bintang)
(Gugusan Bintang)
MUQADDIMAH
Surat Al-Buruuj terdiri atas 22 ayat,
termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Asy-Syams.
Dinamai “Al Buruuj” (gugusan bintang) diambil dari perkataan “Al-Buruuj” yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Dinamai “Al Buruuj” (gugusan bintang) diambil dari perkataan “Al-Buruuj” yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Sikap
dan tindakan-tindakan orang-orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti
seruan para rasul; bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah; isyarat dari Allah
bahwa orang-orang kafir Mekah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir’aun dan
Tsamud telah ditimpa azab; jaminan Allah terhadap kemurnian Al-Qur’an.
سورة البروج
(GUGUSAN BINTANG)
Surat ke 85 : 22 ayat
(GUGUSAN BINTANG)
Surat ke 85 : 22 ayat
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
ORANG-ORANG YANG MENENTANG MUHAMMAD
SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM AKAN MENGALAMI KEHANCURAN SEBAGAIMANA YANG DIALAMI
UMAT-UMAT DAHULU YANG MENENTANG RASUL-RASUL MEREKA.
وَالسَّمَاءِ
ذَاتِ الْبُرُوجِ
1. Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,
1. Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,
وَالْيَوْمِ
الْمَوْعُودِ
2. dan hari yang dijanjikan,
2. dan hari yang dijanjikan,
وَشَاهِدٍ
وَمَشْهُودٍ
3. dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.
3. dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.
قُتِلَ
أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ
4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit[1].
4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit[1].
النَّارِ
ذَاتِ الْوَقُودِ
5. yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,
5. yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,
إِذْ
هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ
6. ketika mereka duduk di sekitarnya,
6. ketika mereka duduk di sekitarnya,
وَهُمْ
عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ
7. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
7. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
وَمَا
نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلاَّ أَن يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
8. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu’min itu melainkan karena orang-orang mu’min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
8. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu’min itu melainkan karena orang-orang mu’min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
الَّذِي
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
9. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
9. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
إِنَّ
الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا
فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
10. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan[2]kepada orang-orang yang mu’min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
10. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan[2]kepada orang-orang yang mu’min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
11. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
11. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
إِنَّ
بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ
12. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.
12. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.
إِنَّهُ
هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ
13. Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali).
13. Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali).
وَهُوَ
الْغَفُورُ الْوَدُودُ
14. Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
14. Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
ذُو
الْعَرْشِ الْمَجِيدُ
15. yang mempunyai ’Arsy lagi Maha Mulia,
15. yang mempunyai ’Arsy lagi Maha Mulia,
فَعَّالٌ
لِّمَا يُرِيدُ
16. Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
16. Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
هَلْ
أَتَاكَ حَدِيثُ الْجُنُودِ
17. Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang,
17. Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang,
فِرْعَوْنَ
وَثَمُودَ
18. (yaitu kaum) Fir’aun dan (kaum) Tsamud?
18. (yaitu kaum) Fir’aun dan (kaum) Tsamud?
بَلِ
الَّذِينَ كَفَرُوا فِي تَكْذِيبٍ
19. Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan,
19. Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan,
وَاللَّهُ
مِن وَرَائِهِم مُّحِيطٌ
20. padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka[3].
20. padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka[3].
بَلْ
هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ
21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia,
21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia,
فِي
لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ
22. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
22. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
PENUTUP
Surat
Al-Buruuj mengutarakan sikap dan tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang
kafir sejak dahulu kepada orang-orang yang mengikuti semua rasul dengan
mengemukakan beberapa contoh yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dahulu.
Kemudian Allah mengisyaratkan kemenangan orang-orang yang beriman dan akan
mengazab orang-orang kafir sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad shalallahu
‘alaihi wasallam dan pengikut-pengikutnya dalam menghadapi tindakan-tindakan
orang-orang musyrik pada periode Makkah.
HUBUNGAN
SURAT AL-BURUUJ DENGAN SURAT ATH-THAARIQ:
1.
Kedua surat ini sama-sama dimulai dengan bersumpahnya Allah dengan menyebut
langit.
2.
Pada surat Al Buruuj disebutkan bahwa Al-Qur’an itu dijaga dan dipelihara Allah
dari segala yang dapat merusaknya, sedang surat Ath-Thaariq menerangkan bahwa
Al-Qur’an adalah Pemisah antara yang hak dan yang batil.
(1) Yaitu pembesar-pembesar Najran di
Yaman.
(2) Yang dimaksud dengan “mendatangkan cobaan”
ialah, seperti menyiksa, mendatangkan bencana, membunuh dan sebagainya.
(3) Maksudnya: mereka tidak dapat lolos
dari kekuasaan Allah.
(https://abihumaid.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar