Pages

Surah Adh Dhuhaa Dan Surah An Nashr - Sheikh Budair

Madeenah Maghrib 
(Surahs Duha & SharhSheikh Budair (Awesome Mashallah)




Download Audio



ADH-DHUHAA
(Waktu Matahari Sepenggalahan Naik)

MUQADDIMAH
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Al-Fajr. Nama “Adh-Dhuhaa” diambil dari kata “Ad-Dhuhaa” yang terdapat pada ayat pertama, artinya: waktu matahari sepenggalahan naik.
Pokok-pokok isinya:
Allah subhanahu wa ta’ala sekali-kali tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, isyarat dari Allah subhanahu wa ta’ala bahwa kehidupan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan dakwahnya akan bertambah baik dan berkembang; larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta dan perintah menyebut-nyebut ni’mat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.
سورة الضحى
(WAKTU MATAHARI SEPENGGALAHAN NAIK) 
Surat ke 93 : 11 ayat
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
BEBERAPA NI’MAT YANG DIANUGERAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM.
وَالضُّحَى
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى
2. dan demi malam apabila telah sunyi,
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu[1],
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى
4. dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan[2].
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
وَوَجَدَكَ ضَالاًّ فَهَدَى
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung[3], lalu Dia memberikan petunjuk.
وَوَجَدَكَ عَائِلاً فَأَغْنَى
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلاَ تَقْهَرْ
9. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلاَ تَنْهَرْ
10. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
11. Dan terhadap ni’mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

PENUTUP
Surat Adh-Dhuhaa, menerangkan tentang bimbingan dan pemeliharaan Allah subhanahu wa ta’ala terhadap Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.
HUBUNGAN SURAT ADH-DHUHAA DENGAN SURAT AL-INSYIRAAH:
1.      Kedua surat ini amat erat hubungannya karena sama-sama ditujukan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.
2.      Kedua surat ini sama-sama menerangkan nikmat-nikmat Allah subhanahu wa ta’ala dan memerintahkan kepada Nabi untuk mensyukuri nikmat-nikmat itu.


(1) Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: “Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya”. Maka turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
(2) Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan “akhirat” dengan “kehidupan akhirat” beserta segala kesenangannya dan “ula” dengan arti “kehidupan dunia”.
(3) Yang dimaksud dengan “bingung” di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. 
AN NASHR
(Pertolongan)
MUQADDIMAH
Surat An Nashr terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah yang diturunkan di Makah sesudah surat At-Taubah.
Dinamai “An-Nashr” (pertolongan) diambil dari perkataan “Nashr” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Janji bahwa pertolongan Allah akan datang dan Islam akan mendapat kemenangan; perintah dari Tuhan agar bertasbih memuji-Nya, dan minta ampun kepada-Nya di kala terjadi peristiwa yang menggembirakan.
سورة النصر
(PERTOLONGAN) 
Surat ke 110 : 3 ayat
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
PERTOLONGAN DAN KEMENANGAN ITU DATANGNYA DARI ALLAH, MAKA PUJILAH DIA.
إِذَا جَاء نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
PENUTUP
Surat ini mengisyaratkan bahwa tugas Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai seorang Rasul telah mendekati akhirnya.
HUBUNGAN SURAT AN-NASHR DENGAN SURAT AL-LAHAB:
Surat An Nashr menerangkan tentang kemenangan yang diperoleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan pengikut-pengikutnya, sedang surat Al-Lahab menerangkan tentang kebiasaan dan siksaan yang akan diderita oleh Abu Lahab dan isterinya sebagai orang-orang yang menentang Nabi.
http://abihumaid.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar