Mengapa sulit bagi kita untuk mengucapkan kebenaran? Sementara tidak ada yang lebih
mudah dari pada ucapan yang batil?!
Mengapa kita merasakan kantuk saat kita shalat dan merasa segar selepas selesai
dari shalat?!
Mengapa kita begadang tiap malam hanya karena pertandingan
sepak bola atau menonton film, atau duduk bersama teman-teman, tapi mengapa
kita tidak begadang dengan membaca al-Qur’an atau qiyamullail?!
Mengapa kita bisa bangun pagi-pagi sekali karena pekerjaan,
sementara kita tidak bisa bangun karena Sholat Fajar?!
Mengapa kita takut terhadap pengawasan manusia, dan tidak takut
terhadap pengawasan Allah subhanahu wa ta’ala?!
Mengapa kita menafkahkan banyak harta untuk kesenangan dan
tamasya padahal itu akan segera hilang, Sementara kita bakhil untuk
shadaqah kepada para faqir padahal itulah yang kekal.?!
Mengapa kita mengatakan cinta kepada Allah padahal kita
bermaksiat kepadaNya ?? Sementara kita mengatakan benci syaitan padahal kita
menaatinya dan menjadi pasukannya?!
Mengapa kita merasa bosan saat membaca makalah diniyyah (agama),
dan merasa semangat saat membaca makalah tetntang sesuatu yang lain?!?
Mengapa kita menghapus SMS yang berbicara tentang urusan agama,
dan menghafalkan SMS yang murahan?!
Mengapa kita senang mendengarkan lagu-lagu di mobil kita, dan
membenci mendengarkan al-Qur’an di dalamnya??
Mengapa kita melihat masjid menjadi tempat yang ditinggalkan dan
melihat tempat- tempat permainan sebagai tempat yang di makmurkan??
Mengapa kita menjauh dari orang yang menasehati kita
tetapi kita menginginkan berada dalam surga, sementara kita mencintai dan
mendekat kepada orang yang menuntun kita kepada kehancuran, dan jika kehilangan
dia kita mencarinya??
Mengapa kita mencari-cari dan mengingat- ingat aib orang lain
sedangkan kita melupakan aib-aib kita sendiri??
Mengapa kita terpengaruh dan menangis karena nyanyian dan tidak
terpengaruh serta menangis karena takut kepada Allah dan saat mendengar
ayat-ayatNya?!
Mengapa kita marah jika kehormatan kita dilangkahi walaupun
dengan satu ucapan tetapi mengapa kita tidak marah ketika larangan-larangan
Allah dilanggar meski dengan sesumbar?!
Mengapa kita membela Rasul Shallallahu alaihi wa sallam dari
orang-orang yang melecehkan beliau, dan tidak membela Allah Tabaroka wa ta’ala
dari orang-orang yang menyekutukan-Nya, dengan selain-Nya, seperti
ber-Istighatsah kepada selain-Nya saat terjadi bencana, dan datang ke kuburan
serta makam-makam yang dikeramatkan?!
Mengapa kita marah besar ketika mendengar hak manusia dilanggar
seperti perkosaan/perzinaan, membunuh orang yang lemah, perampokan/pencurian
disekitar kita dan diam atau tenang-tenang ketika hak Allah Tabaroka wa Ta’ala
dilanggar seperti menyembelih hewan untuk persembahan selain Allah yaitu Jin,
praktik perdukunan penuh kesyirikan, tumbal dan sesajen yang jelas-jelas
menyekutukan Allah ta’ala ?!!
Pikirkanlah perkara-perkara tersebut ….!
Apakah engkau akan memikirkan apa yang baru saja engkau
baca?????
Apakah engkau akan berusaha untuk merubah keadaanmu????
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bersabar
saat terjadi bencana dan bersukur saat hidup ini makmur. Amiin.
Sumber :
Majalah Qiblati Edisi 11 tahun II- Agustus 2007 M/Rajab 1428 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar