Al-Qur`an Obat Segala Penyakit « Qur'an dan Sunnah


Al-’Allamah Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata pula dalam menjelaskan ayat ini:
Al-Qur`an mengandung penyembuh dan rahmat. Dan ini tidak berlaku untuk semua orang, namun hanya bagi kaum mukminin yang membenarkan ayat-ayat-Nya dan berilmu dengannya. Adapun orang-orang dzalim yang tidak membenarkan dan tidak mengamalkannya, maka ayat- ayat tersebut tidaklah menambah baginya kecuali kerugian. Karena, hujjah telah ditegakkan kepadanya dengan ayat-ayat itu.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)
Untuk lebih lengkapnya silahkan klik dibawah ini..............
Al-Qur`an Obat Segala Penyakit « Qur'an dan Sunnah

Keutamaan Surat Al-Fatihah « Qur'an dan Sunnah


Surat Al-Fatihah adalah surat yang amat masyhur, telah dikenal oleh seluruh kaum muslimin. Saking terkenalnya, terkadang sebagian kaum muslimin menyalahgunakannya, seperti membacanya untuk orang mati saat ziarah kubur, atau mengirimkan pahalanya kepada Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Syaikh Abdul Qodir Al-Jailaniy, dan orang-orang yang telah mati. Semua ini tak ada contohnya dari Allah dan Rasul-Nya.
Surat Al-Fatihah amat masyhur, namun banyak di antara kita tak mengetahui fadhilah, dan keutamaannya. Padahal banyak sekali hadits-hadits yang menunjukkan keutamaannya, baik dari sisi kandungan atau kedudukannya di sisi Allah -Azza wa Jalla-. Diantara fadhilah dan keutamaan Surat Al-Fatihah:
Untuk lebih lengkapnya silahkan klik dibawah ini............
Keutamaan Surat Al-Fatihah « Qur'an dan Sunnah

Khutbah Jum'at Islam, Satu-satunya Agama yang Benar

Islam adalah nikmat terbesar yang telah Allah anugerahkan kepada kita, sebab Islam merupakan satu-satunya agama yang benar dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga karunia yang paling besar ini, dengan bersungguh-sungguh dalam berpegang teguh dengan ajarannya. Semoga nasihat dalam khutbah Jumat ini, memberikan manfaat bagi kita. Untuk melihat tulisan ini secara lengkap silahkan klik dibawah ini......
Khutbah Jum'at Islam, Satu-satunya Agama yang Benar

Ceramah · Abdullah Zaen · Tafsir Surat 114, Surat An Naas

Untuk mendengarkan atau mendownload silahkan klik dibawah ini:

Ceramah · Abdullah Zaen · Tafsir Surat 114, Surat An Naas


Tafsir Surat An-Nas
 Surat An-Nas ini Makkiyah menurut pendapat paling benar, terdiri dari 6 ayat. Ini merupakan ayat perlindungan yang kedua.
1.  Katakanlah, “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2.  Raja manusia.
3.  Sembahan manusia.
4.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5.  Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6.  Dari (golongan) jin dan manusia.”
Mana Mufradat:
1.Yang membisikkkan kata-kata jahat di dada manusia.
2.Bentuk hiperbola dari kata Al-Khunus yang berarti kembali atau terlambat. Karena kalau ia diusir ia mundur dan kembali.
3.Makhluk tersembunyi, tidak ada yang mengetahuinya selain Penciptanya.
Syarah:
Katakan kepada mereka, “Aku berlindung kepada Allah agar menjagaku dari kejahatan makhluk yang berbisik kepadaku. Aku berlindung kepada Tuhan manusia yang mendidik dan mengambil sumpah kepada mereka di kala mereka kecil atau lemah. Allah telah menguasai urusan mereka dan Dialah Pemilik Manusia. Dia Ilah mereka dan mereka budak-Nya. Dia yang layak disembah, ditunduki, dan dituju. Sebab Dialah Allah Taala yang menciptakan manusia, menumbuhkembangkan mereka, serta menguasai urusan mereka. Karena Dialah tempat berlindung dan meminta pertolongan. Bernaung kepada-Nya dari kejahatan bisikan di dalam hati yang biasa menghiasi kejahatan dan menampakkan keburukan dengan bentuk kebaikan. Itulah bisikan yang kebanyakan mengajak kepada larangan, baik dari bangsa jin, makhluk yang tersembunyi, yang mereka itu anak-anak dan tentara iblis atau dari bangsa manusia seperti halnya teman-teman buruk.
Mudah-mudahan kita dipelihara Allah dari kejahatan setan jin dan setan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan. Dia juga Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah sendiri telah mengajarkan kita bagaimana berlindung diri dari kejahatan lahir maupun batin.” Wallahu A’lam.
(Sumber: Dakwatuna com)

Ceramah · Abdullah Zaen · Tafsir Surat 113, Surat Al Falaq

Untuk mendengarkan atau mendownload  silahkan klik dibawah ini:

Ceramah · Abdullah Zaen · Tafsir Surat 113, Surat Al Falaq


TAFSIR SURAT AL-FALAQ (WAKTU SUBUH)
Madaniyyah atau Makkiyyah. Surat Ke 113; 5 ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Keutamaan Surat Al-Falaq dan An-Naas:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Tahukah kamu ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini yang tidak pernah dilihat ayat-ayat yang sepertinya, yaitu Qul Auudzu Birobbil Falaq (Al-Falaq) dan Qul Auudzu Birobbin Naas (An-Naas). (HR. Muslim).
Orang Islam Selalu Berlindung Kepada Allah Taala:
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang menguasai subuh, (1)
Katakanlah wahai Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam: Aku berlindung dan berpegang teguh kepada Tuhannya Al-Falaq, yaitu waktu subuh. Termasuk makna Tuhannya Al-Falaq adalah Tuhan yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah.
Setiap muslim selalu berupaya agar hari-harinya dimulai semenjak waktu subuh dan bahkan sebelum subuh dia telah melaksanakan shalat malam untuk membuka hari itu agar mendapat berkah dan pertolongan Allah.
Berlindung dari Kejahatan Semua Makhluk: dari kejahatan makhlukNya, (2)
Berlindung dari kejahatan dan gangguan semua makhluk, meliputi manusia, jin, binatang-binatang, api neraka dll, bahkan termasuk didalamnya adalah berlindung dari kejahatan diri kita sendiri sebagaimana yang selalu dipanjatkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam dalam khotbah hajatnya kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kami (Hadis Sahih).
Kejahatan dan Bahaya di Malam Hari: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (3)
Berlindung dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita yang di dalamnya terdapat keburukan-keburukan dan gangguan-gangguan.
Banyak sekali keburukan dan bahaya yang keluar pada malam hari, seperti binatang-binatang yang mengganggu, orang-orang jahat, pencuri, kemaksiatan dll.
Sihir adalah Haram dan Waspada dari Tukang sihir: dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, (4)
Berlindung dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul sambil membaca mantera-mantera dengan tujuan untuk sihir. Allah menyebut wanita-wanita tukang sihir karena kebanyakan yang melakukan itu adalah para wanita, adapun hukumnya maka termasuk didalamnya laki-laki.
Sihir adalah benar adanya akan tetapi janganlah kita takut terhadapnya dan disinilah perlunya selalu berlindung dan memohon pertolongan Allah, karena semuanya tidak mungkin terjadi kecuali dengan ijin Allah.
Bahaya Sifat Hasad dan Haram Hukumnya Serta Pelakunya Pasti Rugi dan Anjuran Untuk Berlindung Kepada Allah Taala dari Kejahatannya Agar Supaya Batal dan Gagal Tipu Dayanya:  dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. (5)
Dan dari kejahatan orang yang dengki -yaitu orang yang membenci manusia atas nikmat yang diberikan Allah kepada mereka dan berharap agar nikmat tersebut hilang dari mereka- apabila ia telah mendengki.
Hasad atau dengki adalah sifat yang sangat tercela dan perangai yang sangat buruk serta akhlak yang sangat tidak terpuji, pelakunya pasti rugi dan menyesal serta amalannya terhapus. Termasuk hasad pula adalah Ain, yaitu pandangan mata yang timbul dari sifat hasad yang dapat merusak apa saja yang dipandangnya dengan ijin Allah. Semoga Allah melindungi kita dari sifat hasad, bahaya hasad dan Ain. amien.

Ceramah · Abdullah Zaen · Tafsir Surat 112, Surat Al Ikhlas

Untuk mendengarkan atau mendownload silahkan klik dibawah ini:

Ceramah · Abdullah Zaen · Tafsir Surat 112, Surat Al Ikhlas


TAFSIR SURAT AL-IKHLAS
(MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH)
Makkiyyah. Surat Ke 112; 4 ayat.

Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Surat Ini):
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ubay bin Kaab Radhiallahu Anhu bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam: Wahai Muhammad sebutkanlah sifat-sifat Tuhanmu kepada kami. Lalu Allah menurunkan surat ini. (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi dll)
Diantara Keutamaan Surat Al-Ikhlas:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Demi Dzat Yang jiwaku ada ditanganNya, sesungguhnya dia (surat Al-Ikhlas) sebanding sepertiga Al-Quran. (HR. Bukhari dll).
Dikatakan sebanding dengan sepertiga Al-Quran karena kandungan Al-Quran ada tiga macam: Tauhid, kisah-kisah dan hukum-hukum. Dan dalam surat ini terkandung sifat-sifat Allah yang merupakan tauhid sehingga surat ini sebanding atau sama dengan sepertiga Al-Quran.
Dinamakan surat Al-Ikhlash karena didalamnya terkandung keikhlasan (tauhid) kepada Allah I dan dikarenakan membebaskan pembacanya dari syirik (menyekutukan Allah ).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Tauhid Uluhiyyah dan Larangan Menyekutukan Allah Taala:
Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (1)
Katakanlah -wahai Muhammad Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam:Dia-lah Allah Yang Maha Esa dalam uluhiyyah (ketuhanan) Yang tiada satupun bersekutu denganNya di dalamnya.
Kita Butuh Allah Taala Sedangkan Allah Tidak Membutuhkan Kita:
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. (2)
Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma berkata: Ash-Shomad adalah yang bergantung kepadaNya semua makhluk untuk mendapatkan hajat-hajat dan permintaan-permintaan mereka.
Beliau berkata pula tentang makna Ash-Shomad : Dia adalah As-Sayyid (Maha Pemimpin) Yang Maha sempurna dalam kepemimpinanNya, Asy-Syariif (Maha Mulia) Yang Maha sempurna dalam kemuliaanNya, Al-Adhiim (Maha Agung) Yang Maha sempurna dalam keagunganNya, Al-Haliim (Maha Penyantun) Yang Maha sempurna dalam kesantunanNya, Al-Aliim (Maha Mengetahui) Yang Maha sempurna dalam pengetahuanNya dan Al-Hakiim (Maha Bijaksana) Yang Maha sempurna dalam kebijaksaanNya. Dialah Yang Maha Sempurna dalam kemuliaan dan kepemimpinan dan Dia adalah Allah, inilah sifatNya yang tidak sepatutnya kecuali untuk Dia. Tidak ada yang setara denganNya dan tidak ada pula sesuatu yang seperti Dia. Maha Suci Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (musuh-musuhNya).
Allah Ta?ala Tidak Mempunyai Anak dan Tidak Pula Mempunyai Bapak-Ibu:
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, (3)
Firman Allah: Dia tidak beranak adalah merupakan bantahan terhadap tiga kelompok yang menyimpang lagi tersesat, yaitu: Orang-orang musyrik, yahudi dan nasrani. Orang-orang musyrik mengatakan bahwa malaikat adalah puteri-puteri Allah, orang-orang yahudi mengatakan bahwa Uzair anak Allah dan orang-orang nasrani mengatakan bahwa Isa adalah anak Allah. Allah membantah dan mendustakan mereka dengan firmanNya: Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. 
Allah adalah Al-Awwal, yang sudah ada sebelum adanya segala sesuatu bagaimana mungkin Dia menjadi anak !.
Allah Taala Tidak Beristeri dan Dia Maha Esa Dalam Segala-galanya:
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (4)

Dan tidak ada satupun yang setara dengan Dia dalam nama-nama dan sifat-sifatNya dan tidak pula dalam semua perbuatanNya, Dia Maha Berkah, Maha Suci lagi Maha Tinggi.
Mujahid rahimahullah berkata: Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, yakni tidak ada isteri bagiNya. (Sumber: Hati Bening)

Awal Ramadhan 1432 H, Senin 1 Agustus 2011

Alhamdulillah akhirnya Ramadhan yang  kita nanti-nantikan telah datang. Insya Allah kita akan mengawali shaum pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2011.
Berikut adalah keputusan dari Kementrian Agama Republik Indonesia: 
Jakarta (Pinmas)--Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa Ramadhan 1432 H jatuh pada hari Senin, 1 Agustus 2011. Keputusan tersebut menyusul sidang itsbat yang berlangsung Minggu sore (31/7) di Operation Room Kementerian Agama, Jakarta.
Sidang penetapan awal Ramadhan yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali di dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin, Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Wahyu Widiana, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, pimpinan ormas-ormas Islam, duta besar negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kemenag.
"Setelah mencermati laporan Badan Hisab Rukyat, pertimbangan para ulama, kita semua sepakat 1 Ramadhan 1432 hijriyah jatuh pada hari Senin, 1 Agustus 2011," kata Menteri Agama Suryadharma Ali seraya mengetok palu. Penetapan awal Ramadhan 1432 H juga dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama No 125 Tahun 2011 yang ditandatangani 31 Juli 2011.
Ketua Badan Hisab dan Rukyat, Ahmad Jauhari saat menyampaikan hasil pemantauan di seluruh Indonesia, menyebutkan bahwa perhitungan data hisab yang dihimpun oleh Direktorat Jendral Bimas Islam di beberapa titik pemantauan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa ijtima akhir Syaban 1432H/2011 M jatuh pada Ahad 31 Juli 2011, pukul 01.40 menit WIB.
"Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut di seluruh Indonesia , posisi hilal berada di atas ufuk pada ketinggian 4 derajat 50 menit sampai 6 derajat 55 menit," kata Jauhari yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.
Dari hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan baru) di 38 lokasi, lanjut Jauhari, ada empat lokasi yang menyatakan melihat hilal, yaitu di Mall GTC Makassar, Sulawesi Selatan, Bukit Condrodipo Gresik, Jawa Timur, Bangkalan, Madura, dan Cakung Jakarta Timur
Sebelumnya, perwakilan ormas mengikuti mengobservasi penampakan hilal. Observasi itu bisa disaksikan di layar yang dipasang di lantai dua gedung utama kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sejak pukul 17.00 WIB, Minggu (31/7/2011). Mereka melihat titik-titik observasi hilal di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia lewat layar.
Sementara itu PP Muhammadiyah juga menetapkan awal Ramadhan 1432 atau awal puasa jatuh pada Senin, 1 Agustus. Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid. Disebutkan bahwa ijtima` menjelang Ramadhan 1432 H terjadi pada Ahad (31/7) pukul 01:41:00 WIB. "Kami berharap Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita semua," kata Pengurus PP Muhammadiyah Fatah Wibisono. (ks)

Murottal Quran 30 Juz Sheikh Maahir Al Mu'ayqali

Shalat Tepat Waktu !

KOLEKSI CERAMAH MP 3

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Al Qur'anku

Mushaf Al Qur'an

Jazakumullah Khayran

Daftar Isi

Al Qur'an dan Murotal

TvQuran

Kajian Ilmu Tajwid